
Undian SEA Games 2025 menempatkan Timnas U22 Indonesia di Grup C bersama Myanmar, Filipina, & Singapura. Terhindar dari rival berat, namun dengan empat tim di grup.
Timnas U22 Indonesia di SEA Games 2025: Ujian Berat Demi Pertahankan Emas

Pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara, SEA Games 2025, akan segera bergulir di Thailand pada bulan November hingga Desember 2025. Salah satu cabang olahraga yang paling dinanti adalah sepak bola, di mana Timnas U22 Indonesia akan bertanding sebagai juara bertahan. Acara undian fase grup untuk cabang olahraga sepak bola putra telah dilaksanakan pada Minggu, 19 Oktober 2025, dan hasilnya menempatkan Timnas U22 Indonesia pada jalur yang menarik, penuh tantangan untuk mempertahankan medali emas yang mereka raih pada edisi sebelumnya.
Sebanyak sepuluh tim negara akan berpartisipasi dalam kompetisi sepak bola putra SEA Games 2025 ini. Tim-tim tersebut telah dibagi menjadi tiga grup: Grup A dan B masing-masing terdiri dari tiga tim, sementara Grup C beranggotakan empat tim. Sistem ini dirancang untuk memastikan setiap tim memiliki kesempatan bermain yang cukup, sembari mempersiapkan mereka untuk fase gugur.
Distribusi Grup dan Analisis Awal

Hasil undian menempatkan Thailand sebagai tuan rumah di Grup A, bersama dengan Kamboja dan Timor Leste. Grup ini tampaknya memberikan keuntungan bagi Thailand, yang secara historis memiliki kekuatan sepak bola yang lebih dominan dibandingkan kedua lawannya. Ini bisa menjadi grup yang relatif mudah bagi tim Gajah Perang untuk melaju ke babak selanjutnya.
Selanjutnya, Grup B diisi oleh kekuatan sepak bola tradisional, Vietnam dan Malaysia, yang akan bersaing ketat dengan Laos. Duel antara Vietnam dan Malaysia diprediksi akan menjadi penentu utama siapa yang akan memuncaki grup ini dan siapa yang mungkin harus berjuang sebagai runner-up terbaik. Laos, meskipun bukan tim unggulan, selalu bisa menjadi batu sandungan yang tidak boleh diremehkan.
Di Grup C, Timnas U22 Indonesia asuhan Indra Sjafri akan berhadapan dengan Myanmar, Filipina, dan Singapura. Banyak yang menilai Indonesia “terhindar dari grup neraka” karena tidak bertemu langsung dengan Thailand, Vietnam, atau Malaysia di fase penyisihan. Namun, penempatan di Grup C yang berisikan empat tim memiliki konsekuensi tersendiri. Timnas U22 Indonesia harus menjalani satu pertandingan lebih banyak dibandingkan tim-tim di Grup A dan B. Ini berarti manajemen kebugaran pemain dan strategi rotasi akan menjadi sangat krusial mengingat jadwal pertandingan yang padat.
Juara Bertahan di Grup yang Menjanjikan Namun Penuh Perangkap

Sebagai peraih medali emas SEA Games 2023, ekspektasi terhadap anak asuh Indra Sjafri tentu sangat tinggi. Pelatih Indra Sjafri dikenal dengan kemampuannya meracik tim muda yang solid dan memiliki mental juara. Dengan materi pemain yang berkualitas, Timnas U22 Indonesia diharapkan dapat lolos dengan mudah ke fase berikutnya.
Namun, meskipun tidak ada raksasa sepak bola Asia Tenggara di grup ini, bukan berarti perjalanan akan mulus. Myanmar, Filipina, dan Singapura adalah tim-tim yang memiliki karakteristik permainan berbeda dan bisa memberikan kejutan. Myanmar dikenal dengan semangat juangnya, Filipina kerap diperkuat pemain naturalisasi yang berkualitas, dan Singapura memiliki pertahanan yang kokoh. Timnas U22 Indonesia harus tetap fokus, menjaga konsistensi, dan tidak meremehkan lawan manapun.
Sistem selanjutnya dari kompetisi ini adalah tiga tim juara grup dan satu runner-up terbaik akan melanjutkan ke babak knock-out atau semifinal. Ini menambah tekanan bagi setiap tim untuk tidak hanya memenangkan pertandingan, tetapi juga mengumpulkan poin dan selisih gol sebanyak mungkin demi mengamankan posisi, terutama bagi tim yang mungkin hanya bisa finis sebagai runner-up di grupnya.
Jadwal dan Lokasi Pertandingan
Cabang sepak bola SEA Games 2025 dijadwalkan berlangsung dari tanggal 3 hingga 18 Desember 2025. Pertandingan sepak bola putra ini akan dibagi di beberapa lokasi. Pertandingan Grup B dan C akan berlangsung di Chiang Mai, sementara pertandingan Grup A akan dimainkan di Songkhla. Adapun babak semifinal dan final, yang akan menjadi puncak dari kompetisi, akan diselenggarakan di ibukota Thailand, Bangkok. Pembagian lokasi ini menambah dimensi logistik dan adaptasi bagi setiap tim, terutama dalam hal perjalanan dan kondisi lapangan yang berbeda.
Harapan dan Tantangan
Bagi Timnas U22 Indonesia, mempertahankan medali emas adalah target utama. Perjalanan menuju final akan membutuhkan kerja keras, fokus, dan strategi yang matang. Di Grup C, mereka harus mampu mendominasi setiap pertandingan dan meminimalisir kesalahan. Kemenangan di setiap laga akan menjadi kunci untuk mengamankan posisi juara grup dan menghindari skenario runner-up terbaik yang penuh ketidakpastian.
Meskipun “terhindar dari grup neraka” dalam artian tidak langsung bertemu tim-tim seperti Thailand atau Vietnam, Grup C dengan empat tim justru menuntut lebih banyak stamina dan konsentrasi. Pelatih Indra Sjafri dan tim pelatih harus memastikan para pemain berada dalam kondisi fisik dan mental terbaik sepanjang turnamen. Semoga Timnas U22 Indonesia dapat menunjukkan performa terbaik mereka, mengatasi setiap tantangan, dan kembali membawa pulang medali emas ke Tanah Air.