August 20, 2025

Timnas U17 Indonesia kembali menorehkan hasil membanggakan di ajang Piala Kemerdekaan 2025. Bermain di Stadion Utama Sumatera Utara, Medan, Jumat (15/8/2025), skuad Garuda Muda sukses mengalahkan Uzbekistan U17 dengan skor meyakinkan 2-0.

Kemenangan ini sekaligus memperpanjang catatan positif pasukan Nova Arianto, setelah sebelumnya menahan imbang Tajikistan 2-2. Tambahan tiga poin membawa Indonesia kini mengoleksi empat poin dan menempel ketat Mali di puncak klasemen sementara.

Sejak peluit awal, Indonesia tampil dengan kepercayaan diri tinggi. Bermodalkan hasil imbang kontra Tajikistan di laga pertama, Arkhan Kaka dkk. langsung mengambil inisiatif serangan.

Gol pertama hadir di babak pertama melalui skema permainan cepat di lini tengah. Berawal dari pressing tinggi, bola berhasil direbut dan diakhiri dengan sontekan terukur yang membuat kiper Uzbekistan tak berdaya.

Memasuki babak kedua, Uzbekistan coba membalas dengan meningkatkan tempo permainan. Beberapa peluang berbahaya tercipta, namun solidnya pertahanan Indonesia dan penampilan gemilang kiper membuat gawang tetap aman.

Indonesia akhirnya memastikan kemenangan lewat gol kedua di menit-menit akhir pertandingan. Gol ini lahir dari kerja sama apik antarlini yang menunjukkan progres permainan tim semakin matang. Skor 2-0 bertahan hingga laga usai.

Usai pertandingan, pelatih Timnas U17 Indonesia, Nova Arianto, mengaku sangat puas dengan performa anak asuhnya.

“Saya sangat senang karena dua kali uji coba yang kita jalani secara kualitas tim dan intensitas pertandingan, saya sangat puas. Uzbekistan juga tampil luar biasa hari ini,” ujar Nova melalui rekaman suara yang diterima awak media.

Nova menilai timnya menunjukkan perkembangan signifikan dalam hal organisasi permainan maupun mental bertanding. Menurutnya, melawan tim-tim kuat seperti Uzbekistan dan Tajikistan menjadi pengalaman penting bagi para pemain muda sebelum laga penentuan menghadapi Mali.

Pelatih Uzbekistan U17, Sergey Chigodaev, dengan lapang dada memberikan selamat atas kemenangan Garuda Muda.

“Pertama-tama, saya ingin mengucapkan selamat atas pertandingan ini, selamat atas kemenangan kalian. Pertandingan ini sangat ketat, ada banyak momen untuk kedua tim, tetapi Indonesia mampu lebih klinis dalam penyelesaian akhir,” ucapnya.

Chigodaev menegaskan bahwa duel melawan Indonesia sangat menghibur dan menjadi pelajaran berharga bagi skuadnya untuk memperbaiki diri.

Hasil kemenangan atas Uzbekistan membuat Indonesia kini mengoleksi empat poin dari dua laga, menempati posisi kedua klasemen sementara.

Di atas mereka, Mali U17 masih kokoh sebagai pemuncak klasemen dengan torehan enam poin penuh. Tim asal Afrika itu tampil mengesankan setelah menghajar Uzbekistan 5-1 pada laga perdana dan menekuk Tajikistan 4-2 di partai kedua.

Produktivitas Mali juga mencuri perhatian. Mereka mencatat 9 gol hanya dalam dua pertandingan, menunjukkan daya serang yang luar biasa dan menjadikan mereka lawan paling berbahaya di turnamen ini.

Laga pamungkas Piala Kemerdekaan 2025 akan mempertemukan Indonesia melawan Mali pada Senin (18/8/2025) di Stadion Utama Sumatera Utara. Pertandingan ini praktis akan menjadi partai final tidak resmi, mengingat kedua tim sedang bersaing di papan atas.

Jika Indonesia mampu mengalahkan Mali, maka mereka berpeluang besar keluar sebagai juara. Namun, tantangan jelas tidak ringan. Dengan kekuatan fisik, kecepatan, dan efisiensi penyelesaian akhir, Mali menjadi ujian terberat Garuda Muda sepanjang turnamen.

Terlepas dari lawan yang akan dihadapi, progres yang ditunjukkan skuad asuhan Nova Arianto patut diapresiasi. Dalam dua laga awal, Indonesia menunjukkan keberanian dalam duel, peningkatan dalam organisasi permainan, serta kemampuan menjaga konsentrasi hingga menit akhir.

Selain itu, munculnya sejumlah pemain muda yang tampil menonjol memberi sinyal baik untuk masa depan Timnas. Mereka tidak hanya berkompetisi, tetapi juga mampu bersaing dan mengalahkan tim kuat dari Asia Tengah.

Atmosfer pertandingan melawan Uzbekistan juga terasa meriah. Ribuan penonton memenuhi stadion untuk memberikan dukungan langsung kepada Garuda Muda. Chant, sorakan, hingga koreografi suporter menjadi energi tambahan bagi pemain di lapangan.

Dukungan publik ini diharapkan kembali mengalir deras saat melawan Mali. Laga tersebut diprediksi akan berlangsung sengit, dan dukungan penuh dari tribun bisa menjadi faktor pembeda bagi tim tuan rumah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *