
Sidoarjo, 6 September 2025 — Malam ini, Stadion Gelora Delta Sidoarjo siap menyaksikan babak kedua perjuangan Timnas U-23 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, ketika mereka menghadapi Makau pada pukul 19.30 WIB. Laga ke-2 Grup J ini tidak hanya pentas sepak bola muda, tapi juga arena untuk menunjukkan rasa lapar akan kemenangan demi menjaga mimpi melaju ke putaran final.
Dalam sesi latihan di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, Jumat (5 September), pelatih asal Belanda, Gerald Vanenburg, menyampaikan pesan tegas sekaligus inspiratif kepada anak-anak asuhnya. “Anda tahu, hal terpenting dalam permainan adalah para pemain harus mulai berpikir,” tegas Vanenburg, menekankan bahwa kreativitas dan keputusan sendiri menjadi kunci kemenangan.
Menurutnya, pemain harus mampu memanfaatkan ruang dan mengatur jarak di lapangan, karena itu akan membuka peluang dan memecah pertahanan lawan. “Jarak itu penting… Saya tidak ada di lapangan, mereka yang di sana. Jadi mereka harus merasakan apa yang harus dilakukan. Kami telah banyak membicarakannya dan latihan secara intensif,” tambahnya.
Draw tanpa gol melawan Laos di laga pertama menyisakan kekecewaan. Statistik menunjukkan penguasaan bola mencapai 83% dan 25 tembakan dilepaskan, namun gol gagal tercipta. Vanenburg jujur menyebut performa ini “disappointment,” dan menuntut peningkatan nyata terutama dalam penyelesaian akhir.
Meski tim tampil lebih agresif, finding ruang dan mencetak gol tetap menjadi pekerjaan rumah utama. Vanenburg menuntut para pemain untuk menunjukkan inisiatif—bermain tanpa beban dan berpikir di bawah tekanan.
Tidak hanya pelatih yang memberi dorongan moral. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, turut menyuntikkan semangat: “Garuda Muda harus lebih tajam!”—pesan singkat namun jelas bahwa produktivitas di lini depan menjadi sorotan utama.
ada laga pembuka, Makau tumbang telak 0-5 dari Korea Selatan, sementara Indonesia ditahan Laos tanpa gol. Meski demikian, Makau pantas diwaspadai, karena beberapa pertemuan sebelumnya menunjukkan mereka bisa memberikan kejutan.
Menurut data statistik seperti Betimate, peluang kemenangan Indonesia sangat tinggi mencapai ~92%, dengan prediksi skor umum 0-2 untuk keunggulan Indonesia. Skor seri diperkirakan terjadi dalam 8% kasus saja, dan secara mengejutkan, probabilitas kedua tim sama-sama mencetak gol diperkirakan rendah—menyiratkan pertarungan berkarakter dominasi tanpa membuka ruang bagi lawan.
Vanenburg dan tim pelatih ingin melihat pemain yang tidak sekadar mengikuti instruksi, tetapi mampu mengenali celah dan membuat keputusan cepat di lapangan—mengisi ruang kritis dan memberikan dampak nyata di depan gawang. Kombinasi ini dengan dukungan penuh suporter di kandang diharapkan jadi katalis kemenangan.
Laga kali ini bukan sekadar pertandingan lanjutan, melainkan “laga hidup-mati” untuk langkah ke babak selanjutnya. Indonesia wajib menang—idealisnya dengan selisih gol—untuk menjaga peluang lolos dari Grup J.
Skenario
- Tekad pelatih: Vanenburg mengajak pemain untuk berpikir sendiri, memanfaatkan ruang dan jarak, serta menciptakan peluang tanpa ketergantungan instruksi berlebihan.
- Tuntutan hasil konkret: Gol adalah harga mutlak untuk mengubah dominasi jadi poin.
- Dukungan eksternal: Erick Thohir menuntut ketajaman, PSSI dan suporter memberikan semangat ekstra.
- Faktor lawan: Meski inferior secara ranking, Makau tetap patut diwaspadai sebagai potensi penghalang bila Indonesia lengah.
- Target tajam: Hasil ideal adalah kemenangan dengan performa cemerlang yang menunjukan evolusi dari laga pertama.