
Indra Sjafri panggil Mauro Zijlstra ke Timnas U-22. Striker naturalisasi itu siap perkuat Indonesia jelang SEA Games 2025.
Kabar menggembirakan datang dari Belanda bagi sepak bola Indonesia. Penyerang muda FC Volendam, Mauro Zijlstra, memberikan sinyal positif bahwa ia siap memperkuat Timnas U-22 Indonesia dalam laga persahabatan melawan Mali pada 15 dan 18 November 2025. Kedua pertandingan tersebut menjadi bagian dari agenda pemusatan latihan (TC) Timnas U-22 yang berlangsung dari 6 hingga 27 November 2025, sebagai persiapan menuju SEA Games 2025 di Thailand pada bulan Desember mendatang.
Sinyal dari Belanda: Zijlstra Siap Gabung Garuda Muda
Nama Mauro Zijlstra menjadi sorotan setelah pelatih Indra Sjafri mengumumkan daftar 30 pemain yang dipanggil untuk pemusatan latihan tersebut. Dalam daftar yang diunggah akun resmi @timnasindonesia, nama Zijlstra muncul di lini depan bersama beberapa penyerang muda potensial lainnya. Tak lama setelah pengumuman itu, pemain berusia 20 tahun tersebut membagikan ulang daftar tersebut melalui Instagram Story pribadinya pada Jumat (7/11/2025).
Unggahan sederhana itu menjadi isyarat kuat bahwa Zijlstra menyambut baik kesempatan untuk membela Garuda Muda di laga internasional melawan Mali.

Gestur ini pun disambut positif oleh para penggemar sepak bola Tanah Air. Banyak yang menilai bahwa kehadiran Zijlstra dapat menambah daya gedor lini depan Indonesia U-22, terutama menjelang ajang penting seperti SEA Games. “Itu tanda bahwa dia siap dan antusias,” ujar salah satu pengamat sepak bola nasional. “Zijlstra bisa menjadi tambahan yang sangat berharga bagi Indra Sjafri.”
Kesiapan Tim dan Tantangan Pemanggilan
Pemusatan latihan kali ini menjadi fase penting bagi Indra Sjafri dan tim pelatih untuk membentuk skuad yang solid dan kompetitif. Laga ganda melawan Mali dipilih sebagai uji coba strategis karena tim asal Afrika Barat itu dikenal memiliki fisik kuat, kecepatan tinggi, dan organisasi permainan yang baik — karakteristik yang mirip dengan lawan-lawan potensial di SEA Games.
Namun, meski peluang Zijlstra tampil di dua laga persahabatan itu sangat terbuka, situasi untuk SEA Games sedikit lebih kompleks.
Pertandingan melawan Mali berlangsung pada kalender resmi FIFA (10–18 November), sehingga klubnya, FC Volendam, wajib melepas pemain bila dipanggil tim nasional. Namun SEA Games 2025 (3–18 Desember) tidak termasuk dalam periode FIFA Matchday. Artinya, keputusan untuk melepas Zijlstra sepenuhnya berada di tangan klub Belanda tersebut. Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari FC Volendam apakah mereka akan memberikan izin kepada sang striker untuk membela Indonesia di ajang multi-olahraga Asia Tenggara itu.
Proses Naturalisasi yang Hampir Rampung
Kabar baik lain datang dari Jakarta, di mana proses naturalisasi Mauro Zijlstra disebut sudah hampir selesai. Berdasarkan pernyataan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, proses tersebut ditargetkan rampung dan disahkan dalam sidang paripurna pada minggu yang sama. “Naturalisasi Mauro Zijlstra akan segera disahkan dalam sidang paripurna hari ini,” ujar Lalu dalam pernyataannya.
Rapat kerja antara Komisi X DPR dan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menjadi langkah akhir dalam proses administrasi tersebut. Selain Zijlstra, pembahasan juga mencakup beberapa atlet lain dari cabang olahraga berbeda, termasuk pesepak bola pria dan wanita serta atlet hoki es.
Bagi Timnas Indonesia, selesainya naturalisasi Zijlstra akan menjadi tambahan kekuatan penting, terutama di sektor penyerangan yang selama ini menjadi perhatian serius pelatih kepala. Kehadiran Zijlstra, yang memiliki gaya bermain cepat dan kemampuan penyelesaian akhir yang tajam, diharapkan bisa menutup kekosongan tersebut.
Profil Singkat Mauro Zijlstra
Mauro Zijlstra lahir dan besar di Belanda, dan kini bermain untuk FC Volendam, klub yang berkompetisi di Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda. Meskipun usianya masih 20 tahun, ia telah dikenal sebagai salah satu prospek muda paling menjanjikan di timnya. Dengan postur 182 cm dan kemampuan duel udara yang kuat, Zijlstra kerap dibandingkan dengan tipe penyerang modern yang mampu bermain di berbagai posisi depan.
Ketertarikan Indonesia terhadap Zijlstra bukanlah hal baru. Sejak awal 2024, PSSI telah menjajaki komunikasi dengan sang pemain dan keluarganya untuk membahas kemungkinan naturalisasi. Kesediaannya untuk membela Indonesia disebut lahir dari rasa bangga terhadap darah Indonesia yang mengalir dari salah satu orang tuanya.
Harapan Besar untuk SEA Games 2025
Bagi pelatih Indra Sjafri, kehadiran Zijlstra akan membuka lebih banyak opsi taktik di lini depan. “Kami ingin memiliki keseimbangan antara pemain lokal dan pemain hasil naturalisasi. Yang penting mereka punya semangat untuk membela Merah Putih,” ujar Indra dalam konferensi pers.
SEA Games 2025 di Thailand akan menjadi target besar berikutnya bagi Timnas U-22 Indonesia setelah sukses di berbagai turnamen usia muda dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia berambisi mempertahankan medali emas yang diraih di edisi sebelumnya, dan persiapan matang melalui TC serta uji coba internasional menjadi bagian dari strategi besar PSSI.
Kesimpulan
Sinyal positif dari Mauro Zijlstra menambah optimisme di kubu Garuda Muda. Dengan dukungan dari publik dan proses naturalisasi yang hampir tuntas, peluangnya untuk tampil membela Timnas U-22 melawan Mali semakin besar. Bila performanya sesuai harapan, bukan tidak mungkin Zijlstra akan menjadi bagian penting dari skuad Indonesia di SEA Games 2025 — membawa semangat baru dan harapan besar bagi sepak bola nasional.