September 16, 2025

Jakarta – Bandung, 27–28 Agustus 2025 — Momen bersejarah hadir di sepak bola Tanah Air ketika Thom Jan Marinus Haye—gelandang naturalisasi yang dijuluki The Professor—resmi bergabung dengan Persib Bandung. Keputusan ini tidak hanya menyita perhatian penggemar BRI Super League, tapi juga menuai apresiasi dari pucuk tertinggi PSSI, Erick Thohir.

Dari Belanda ke Bandung: Jejak Karier dan Alasan Kembali

Pria berusia 30 tahun kelahiran Amsterdam ini mengakhiri perjalanan panjangnya di sepak bola Belanda, bermain untuk sederet tim seperti AZ Alkmaar, Willem II, Lecce, ADO Den Haag, NAC Breda, Heerenveen, hingga Almere City. Pada musim lalu bersama Almere City, dia tampil dalam 29 pertandingan di Eredivisie dengan dua assist—sebuah catatan stabil sebagai gelandang bertahan cerdas

Kontraknya bersama Almere City rampung, memudahkan Persib menangkap momentum. Pada 27 Agustus 2025, Maung Bandung memperkenalkan Haye sebagai rekrutan anyar untuk menghadapi musim 2025/2026. Ia didatangkan tanpa biaya transfer dengan kontrak dua tahun, sekaligus menjadi bagian dari ambisi Persib tampil di BRI Super League dan AFC Champions League 2

Deputi CEO Persib, Adhitia Putra Herawan, menyatakan perekrutan ini adalah bagian dari strategi menjaga keseimbangan lini tengah. Sang pelatih, Bojan Hodak, sendiri merekomendasikan Haye karena kemampuan membaca permainan yang solid, insting bertahan, dan kematangan dalam menjaga ritme tim

Erick Thohir: Apresiasi untuk Pemain Diaspora

Dalam sesi dialog bersama media di pameran “90 & Beyond” di Sarinah, Jakarta (27 Agustus), Ketum PSSI Erick Thohir menyambut keputusan Haye untuk bergabung di Indonesia. Ia menyampaikan bahwa langkah itu merupakan hak profesional yang patut dihargai:

“Kalau saya melihat para pemain diaspora kita yang ingin membantu liga kita, ya kita harus apresiasi.”
“Pilihan masing-masing individu sebagai pemain profesional, mereka dapat kesempatan bermain di mana pun.”

Haye pun mengikuti jejak beberapa nama besar lain yang memilih berkancah di liga lokal, seperti Jordi Amat (Persija), Rafael Struick (Dewa United), dan Jens Raven (Bali United) .

Agenda Reformasi: Standarisasi Agen dan Pemain Asing

Menurut Erick, fenomena kepulangan pemain diaspora harus diiringi dengan reformasi di level struktural. Ia mendorong standarisasi sistem agen:

“Standarisasi agen pemain harus diterapkan tahun ini. Jangan sampai ada agen nakal.”.

Selain itu, sejak 2027, PSSI mendorong regulasi untuk menjaga kualitas pemain asing di Super League, agar kompetisi semakin kompetitif dan terarah:

“Saya juga meminta standarisasi pemain asing… supaya kualitasnya bagus.” .

‘The Professor’ di Tengah Rombongan Maung Bandung

Dalam skuat Persib musim ini, Thom Haye digadang menjadi pemain keempat dari kalangan diaspora yang merumput di tanah air. Kehadirannya melengkapi barisan mantan timnas senior seperti Jordi Amat, Rafael Struick, dan Jens Raven Antara Newsbola.com.

Kini, dengan nomor punggung 33, gelandang naturalisasi ini siap memperkuat lini tengah Persib—bersanding dengan Marc Klok, Dedi Kusnandar, Adam Alis, dan Luciano Guaycochea—untuk membawa klub juara bertahan bersaing di kompetisi domestik dan Asia .

Kesimpulan: Apertur Babak Baru di Sepak Bola Lokal

Kedatangan Thom Haye tak hanya membawa warna baru di lini tengah Persib, tapi juga memberi momentum untuk transformasi di level kompetisi Indonesia. Dukungan dari PSSI menunjukkan sinyal positif agar bakat diaspora dihargai, namun jalur kedatangan dan sistem kompetitifnya harus tetap rapih dan terukur.

Langkah selanjutnya jelas: apakah kehadiran Haye akan langsung terpadu dalam start kompetisi? Bagaimana peran standarisasi agen dan kualitas asing berkontribusi meningkatkan level BRI Super League? Semua hal menarik itu akan terjawab dalam perjalanan musim 2025/2026.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *