November 3, 2025

PSSI Prioritaskan Masa Depan: Timnas Senior Absen FIFA Matchday, U-23 dan U-17 Siap Beraksi

Bulan November 2025 menjadi periode krusial bagi sepak bola Indonesia, namun dengan fokus yang sedikit berbeda dari biasanya. Timnas Senior dipastikan tidak memiliki jadwal tanding di FIFA Matchday. Keputusan ini, yang diumumkan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menandai sebuah pergeseran prioritas yang jelas menuju pembinaan usia muda, terutama dengan semakin dekatnya gelaran SEA Games 2025 dan Piala Dunia U-17 2025.

Erick Thohir menjelaskan beberapa alasan di balik keputusan ini. Pertama, posisi pelatih Timnas Senior yang masih kosong setelah berakhirnya kerja sama dengan Patrick Kluivert pada 16 Oktober lalu menjadi faktor utama. Namun, alasan yang lebih substansial adalah untuk memberikan dukungan penuh kepada Timnas U-23 Indonesia yang akan berlaga di SEA Games 2025 Thailand pada bulan Desember mendatang. “FIFA Matchday kita prioritaskan untuk Timnas U-23 Indonesia di bawah Indra Sjafri karena bulan Desember sudah SEA Games,” kata Erick Thohir, menegaskan komitmen PSSI terhadap turnamen regional tersebut.

Timnas U-23: Mempertahankan Medali Emas di SEA Games 2025

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Vivin Cahyani, turut menggarisbawahi prioritas ini. “Saat ini, fokus dan energi kami tercurah penuh untuk mendukung Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025,” ujar Vivin. Timnas Indonesia U-23, atau yang berjuluk Garuda Muda, akan berkompetisi di SEA Games 2025 Thailand pada 9-20 Desember 2025. Mereka tergabung di Grup C bersama Timnas Myanmar U-23, Timnas Filipina U-23, dan Timnas Singapura U-23.

Kembalinya Indra Sjafri sebagai juru taktik Timnas U-23 membawa optimisme tinggi. Indra Sjafri adalah arsitek di balik kesuksesan bersejarah medali emas SEA Games 2023 Kamboja, yang merupakan yang pertama bagi Indonesia dalam 32 tahun. Vivin memastikan bahwa PSSI memberikan dukungan penuh kepada Coach Indra Sjafri dan para pemain pilihannya, termasuk dengan mempersiapkan FIFA Matchday November 2025 sebagai uji coba krusial bagi Timnas U-23 sebelum bertolak ke Thailand. “Kami memberikan dukungan all out kepada coach Indra Sjafri beserta staf pelatih dan para pemain. Kami percaya pada kemampuan coach Indra untuk membawa prestasi terbaik di ajang regional ini,” tutur Vivin.

Meskipun berbekal modal positif dari edisi sebelumnya dan dipimpin oleh pelatih berpengalaman, Timnas U-23 harus tetap berhati-hati. Undian grup yang menempatkan mereka bersama Myanmar, Filipina, dan Singapura menuntut kewaspadaan. Hanya juara grup dan satu runner-up terbaik yang berhak melaju ke semifinal, menjadikan setiap pertandingan sangat berarti.

Pencarian Pelatih Senior: Proses Matang untuk Jangka Panjang

Dengan fokus total pada Timnas U-23, pertanyaan mengenai pengganti Patrick Kluivert di Timnas Senior tentu saja muncul. Vivin Cahyani menjelaskan bahwa PSSI sedang melakukan proses seleksi yang cermat. Ia juga membantah spekulasi mengenai kemungkinan kembalinya Shin Tae-yong. “PSSI sedang bekerja keras mencari sosok pelatih senior yang akan memimpin Timnas dalam jangka waktu panjang sesuai dengan visi dan peta jalan baru sepak bola Indonesia,” ucap Vivin. Proses ini ditekankan akan dilakukan dengan sangat matang untuk memastikan figur terbaik yang akan mengisi posisi tersebut.

Timnas U-17: Siap Mengukir Sejarah di Piala Dunia U-17 2025 Qatar

Selain Timnas U-23, sorotan juga tertuju pada Timnas Indonesia U-17 yang semakin dekat dengan laga perdana mereka di Piala Dunia U-17 2025 Qatar. Garuda Muda U-17 tergabung dalam Grup H yang menantang bersama Brasil, Honduras, dan Zambia. Laga perdana mereka akan digelar pada Selasa, 4 November, melawan Zambia di Aspire Zone Academy, Al Rayyan, Qatar.

Sebelumnya, skuad asuhan Nova Arianto telah menjalani tiga laga uji coba di Dubai, Uni Emirat Arab, menghadapi Paraguay (kalah 1-2), Pantai Gading (seri 0-0), dan Panama (seri 1-1). “Setelah tiga kali uji coba di Dubai, kami berangkat ke Qatar tanggal 1 kemarin. Bersyukur kami tiba dengan selamat dan seluruh pemain dalam kondisi siap,” ujar Nova Arianto dalam konferensi pers.

Nova menegaskan bahwa target utama pembentukan tim ini adalah untuk tampil di Piala Dunia U-17. Perjalanan panjang dari Piala AFF, Kualifikasi, hingga Piala Asia U-17 merupakan buah dari kerja keras dan konsistensi para pemain muda. “Dari awal, tujuan pembentukan tim ini adalah agar bisa tampil di Piala Dunia. Saya bersyukur, sejak persiapan dari AFF, kualifikasi, hingga Piala Asia, para pemain menunjukkan kerja yang luar biasa,” tambahnya.

Pelatih Nova juga menekankan bahwa Piala Dunia bukanlah akhir dari perjalanan para pemain muda ini. Ia berharap mereka dapat terus mengembangkan kemampuan untuk naik ke level U-20, U-23, dan bahkan hingga timnas senior. “Saya lebih senang kalau para pemain ini nantinya bisa bermain di timnas senior daripada hanya sukses di satu turnamen. Karena mereka adalah masa depan sepak bola Indonesia,” ungkapnya.

Mengenai pemain diaspora, Nova menjelaskan upaya PSSI untuk mengakomodasi talenta-talenta Indonesia di luar negeri, meskipun terikat regulasi kewarganegaraan di level U-17 yang mengharuskan salah satu orang tua berpaspor Indonesia. Ia juga menyinggung lokasi pertandingan di Piala Dunia U-17 yang akan menggunakan lapangan latihan di kompleks Aspire Academy, bukan stadion besar. Namun, Nova memastikan hal tersebut tidak menjadi kendala karena kualitas lapangan yang sangat baik.

Dengan jadwal yang padat dan fokus yang terarah pada pembinaan usia muda, PSSI menunjukkan komitmennya untuk membangun fondasi sepak bola Indonesia yang lebih kuat dan berkelanjutan. Absennya Timnas Senior di FIFA Matchday November adalah bagian dari strategi besar ini, memastikan bahwa talenta-talenta masa depan Indonesia mendapatkan panggung dan persiapan terbaik untuk mengukir prestasi di kancah regional maupun internasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *