
Jakarta, Indonesia – Teka-teki mengenai siapa yang akan menakhodai Tim Nasional Indonesia di masa depan kembali menjadi sorotan. Dengan ambisi besar untuk menembus putaran final Piala Dunia berikutnya, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui Direktur Teknik mereka, Harry Zwiers, telah memaparkan kriteria detail mengenai profil pelatih yang mereka cari. Dalam konferensi pers di Ruang Pers Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat (24/10/2025), Zwiers menegaskan bahwa identitas permainan, keselarasan visi, dan kemampuan koneksi dengan berbagai elemen sepak bola Indonesia jauh lebih penting daripada sekadar detail teknis atau asal kebangsaan.
“Profil yang kita cari itu bebas dari segi nasionalisme, kami hanya ingin mencari yang paling cocok buat Indonesia. Jadi, kita cari yang benar-benar selaras dengan visi kami karena kami di sini untuk Indonesia, kami ingin lolos ke Piala Dunia selanjutnya. Jadi, kami ingin mencari yang profilnya cocok. Kemudian, kami ingin cari pelatih yang bisa tampil bagus di jangka pendek, lalu juga bisa terhubung dengan para penggemar dan hal-hal yang kami kerjakan,” jelas Zwiers.
Pernyataan ini mengindikasikan bahwa PSSI ingin menjauh dari stereotip atau preferensi kebangsaan tertentu dalam pencarian pelatih. Fokus utama adalah pada kapabilitas, filosofi, dan keselarasan dengan tujuan jangka panjang sepak bola Indonesia, yaitu lolos ke Piala Dunia. Ini adalah sebuah ambisi besar yang membutuhkan pendekatan holistik, tidak hanya di lapangan tetapi juga dalam membangun ekosistem sepak bola yang kuat.
Visi dan Identitas di Atas Segalanya

Zwiers secara eksplisit menekankan bahwa identitas permainan dan keselarasan visi adalah prioritas utama. Detail teknis seperti formasi atau taktik spesifik dianggap secondary atau nomor dua. Ini menunjukkan bahwa PSSI ingin memastikan pelatih yang datang dapat membangun sebuah blueprint permainan yang konsisten dan dapat dikenali sebagai “gaya Indonesia”, sebuah fondasi yang bisa dikembangkan lintas generasi pemain.
“Soal detail detail teknik, tentu harus sejalan. Yang terpenting buat kita adalah mencari profil yang sejalan dengan visi dan identitas kami. Kemudian harus bisa terkoneksi dengan identitas Indonesia, dengan fans. Formasi adalah secondary, yang terpenting adalah mereka harus bisa mengenali kualitas pemain, area yang bisa dikembangkan, dan benchmark kita, itu yang terpenting,” tandasnya.
Penekanan pada “identitas Indonesia” dan “terkoneksi dengan fans” adalah poin krusial. Seorang pelatih tidak hanya dituntut untuk sukses di lapangan, tetapi juga harus mampu merangkul budaya sepak bola Indonesia yang unik, mengerti gairah penggemar, dan membangun ikatan emosional dengan publik. Ini mencakup kemampuan berkomunikasi secara efektif, baik dengan pemain, staf, media, maupun jutaan penggemar di seluruh negeri. Koneksi ini penting untuk menjaga motivasi, membangun dukungan, dan menciptakan atmosfer positif yang kondusif bagi pengembangan tim.
Kapabilitas Mengembangkan Pemain dan Prestasi Jangka Pendek

Selain visi dan identitas, Zwiers juga menyoroti kemampuan pelatih untuk mengenali potensi pemain dan fokus pada area pengembangan. Ini berarti pelatih yang dicari harus memiliki mata yang tajam dalam mengidentifikasi bakat, merancang program pelatihan yang efektif, dan memaksimalkan potensi individu dalam sebuah sistem tim. Indonesia, dengan populasi muda yang besar, memiliki banyak talenta yang perlu diasah dan diarahkan dengan benar. Pelatih yang ideal adalah seseorang yang memiliki rekam jejak dalam pengembangan pemain, tidak hanya fokus pada kemenangan instan.
Namun, di sisi lain, PSSI juga tidak melupakan pentingnya hasil jangka pendek. Zwiers menyebutkan bahwa pelatih harus “bisa tampil bagus di jangka pendek.” Ini adalah realitas sepak bola modern, di mana tekanan untuk meraih hasil positif selalu ada, terutama dalam turnamen atau kualifikasi penting. Oleh karena itu, pelatih yang dicari harus mampu menyeimbangkan antara pengembangan jangka panjang dan pencapaian target jangka pendek.
Aspek “benchmark kita” juga patut digarisbawahi. Ini merujuk pada standar atau level yang ingin dicapai oleh sepak bola Indonesia di kancah internasional. Pelatih yang datang harus memahami standar tersebut dan memiliki strategi untuk membawa Timnas Indonesia mencapai level yang lebih tinggi, mendekati standar tim-tim papan atas Asia, bahkan dunia.
Tantangan di Balik Kriteria Ideal
Pencarian pelatih dengan kriteria yang ideal ini tentu tidak mudah. PSSI harus mampu menyeleksi dari berbagai kandidat yang mungkin memiliki rekam jejak bagus, tetapi belum tentu sepenuhnya selaras dengan visi dan identitas yang diinginkan Indonesia. Tantangan lain adalah memastikan pelatih tersebut memiliki pengalaman yang relevan dalam mengelola tim nasional dengan karakteristik dan tantangan unik seperti Indonesia, termasuk adaptasi dengan budaya, bahasa, dan ekspektasi publik yang tinggi.
PSSI, melalui Harry Zwiers, telah memberikan gambaran yang jelas mengenai pelatih impian mereka. Profil ini menunjukkan bahwa federasi ingin membangun sesuatu yang lebih dari sekadar tim yang bisa menang, melainkan sebuah Tim Nasional dengan identitas kuat, terhubung dengan akar budaya sepak bola Indonesia, dan memiliki arah yang jelas menuju panggung dunia. Pertanyaan selanjutnya adalah, siapa sosok yang paling tepat untuk memenuhi kriteria kompleks dan ambisius ini?