SLEMAN MEMBARA! Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, melalui jajaran pelaksana tugas, telah mengumumkan daftar 36 pemain yang akan memperkuat Tim Nasional Putri Indonesia dalam ajang FIFA Matchday periode November 2025. Panggilan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah sinyal kuat dimulainya persiapan serius menuju target ambisius di SEA Games 2025 yang akan diselenggarakan di Thailand pada Desember mendatang.

Skuad besar yang dipanggil ini (terdiri dari 4 kiper, 10 bek, 12 gelandang, dan 10 penyerang) mencerminkan keinginan PSSI dan pelatih sementara, Akira Higashiyama, untuk melakukan uji coba menyeluruh terhadap komposisi tim terbaik. Kombinasi antara veteran berpengalaman dan talenta muda menjanjikan harapan baru bagi Garuda Pertiwi.


Ujian Kualitas di Maguwoharjo: Nepal dan Taiwan Menanti

Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, terpilih menjadi saksi dua pertandingan krusial ini. Indonesia, yang saat ini berada di peringkat 106 FIFA, akan langsung dihadapkan pada dua tantangan yang berbeda secara kualitas:

  1. Nepal (Peringkat 87 FIFA): Pertandingan pertama pada 26 November 2025 akan menjadi tolok ukur kekuatan fisik dan mental pemain. Nepal, dengan peringkat yang lebih baik, akan memaksa Garuda Pertiwi untuk bermain disiplin dan efektif.
  2. Taiwan/Chinese Taipei (Peringkat 42 FIFA): Tiga hari berselang, pada 29 November 2025, Indonesia akan menjamu tim yang memiliki kualitas jauh di atas. Taiwan, yang merupakan salah satu kekuatan di Asia, akan menjadi ujian sesungguhnya terhadap sistem pertahanan dan serangan balik yang dirancang oleh staf kepelatihan.

Kedua laga uji coba ini sangat penting. Selain untuk meningkatkan poin di ranking FIFA, duel ini juga berfungsi sebagai simulasi tingkat tinggi mengingat di SEA Games 2025, Indonesia berada di Grup A yang dihuni oleh tim-tim kuat seperti Thailand, Kamboja, dan Singapura. Mengingat Thailand adalah peraih lima medali emas SEA Games, menguji mental melawan tim sekelas Taiwan adalah langkah strategis yang tidak bisa ditawar.


🌟 Sorotan Skuad: Diaspora, Wonderkid, dan Perubahan Posisi

Daftar 36 pemain yang diumumkan PSSI kali ini menyajikan beberapa nama menarik dan fenomena yang patut disorot:

1. Kembalinya Bintang Abroad: Claudia Scheunemann

Kehadiran Claudia Alexandra Scheunemann adalah magnet utama dalam skuad ini. Pemain muda yang baru saja resmi bergabung dengan klub Eredivisie Belanda, FC Utrecht Vrouwen, ini menjadi representasi harapan masa depan sepak bola putri Indonesia.

Perjalanan Claudia di Eropa baru saja dimulai dan sudah mencuri perhatian. Ia menunjukkan performa impresif dengan mencetak brace (dua gol) pada laga debutnya di KNVB Cup Women, membantu FC Utrecht Women menang telak 10-1 atas IJFC (Sumber: Bolasport, 19/10/2025). Pengalaman bermain di level Eropa dan mentalitas yang teruji diharapkan dapat ditularkan kepada rekan-rekan setimnya di Timnas. Selain Claudia, beberapa pemain diaspora lainnya, seperti kiper Iris Joska de Rouw (St. John’s University, AS), bek Emily Nahon (Arkansas University, AS), dan gelandang Felicia de Zeeuw (ADO Den Haag, Belanda), juga turut dipanggil, membentuk kekuatan gabungan dari berbagai belahan dunia.

2. Peran Baru Zahra Muzdalifah

Salah satu kejutan terbesar dalam daftar panggilan ini adalah perubahan posisi bagi pemain ikonik, Zahra Muzdalifah. Zahra, yang selama ini dikenal sebagai penyerang atau winger lincah, kini dicantumkan dalam daftar pemain sebagai bek.

Perubahan taktis ini kemungkinan besar merupakan strategi dari pelatih Akira Higashiyama untuk memaksimalkan kecepatan, pengalaman, dan visi bermain Zahra di lini pertahanan, terutama sebagai fullback serang. Uji coba posisi ini di FIFA Matchday akan menentukan apakah ia akan menjadi bek sentral atau fullback di SEA Games mendatang (Sumber: Bolasport, 19/11/2025).

3. Absennya Sejumlah Pilar Diaspora

Meskipun banyak pemain abroad dipanggil, beberapa nama yang sempat menjadi andalan di turnamen sebelumnya justru tidak masuk daftar, seperti Noa Leatomu, Pauline van de Pol, dan Sydney Hopper. Ketidakhadiran mereka, terutama Noa Leatomu yang sempat menjadi pemain keturunan pertama yang dinaturalisasi untuk Timnas Putri, menimbulkan pertanyaan. Namun, hal ini bisa menjadi indikasi bahwa Higashiyama sedang mencari keseimbangan skuad baru dan memberikan kesempatan kepada pemain domestik lain, seperti wonderkid Katarina Stalin dan Gea Yumanda, untuk unjuk gigi.


🥇 Momentum Comeback di SEA Games 2025

Dua pertandingan FIFA Matchday ini adalah puncak dari rangkaian persiapan yang telah dijalani Garuda Pertiwi sejak September 2025. Lebih dari sekadar uji coba, ini adalah momen bersejarah bagi Timnas Putri. Setelah absen di SEA Games 2023 dan SEA Games 2021, kembalinya mereka ke cabang olahraga sepak bola SEA Games 2025 disambut antusias.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bahkan telah memastikan bahwa Timnas Putri Indonesia masuk dalam proyeksi peraih medali di SEA Games 2025 (Sumber: Bolasport, 22/10/2025). Proyeksi ini menuntut kerja keras ekstra, terutama mengingat tantangan di Grup A melawan Thailand yang sangat dominan.

Dengan perpaduan pemain senior seperti Safira Ika Putri dan Reva Octaviani, serta talenta muda kelas dunia seperti Claudia Scheunemann dan Isabel Kopp, Timnas Putri Indonesia mengusung misi besar: mengukir prestasi setelah vakum dan membuktikan bahwa sepak bola putri Indonesia telah naik kelas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *