TANGERANG – Euforia keberhasilan Timnas Futsal Indonesia menyabet medali emas di SEA Games 2025 tidak membuat sang kapten, Mochammad Iqbal Iskandar, cepat berpuas diri. Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Sabtu (20/12/2025), Iqbal langsung mengalihkan fokus pada tantangan yang jauh lebih besar: Piala Asia Futsal (AFC Futsal Asian Cup) 2026.

Sebagai pemimpin di lapangan, Iqbal menyadari bahwa status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Asia pada 27 Januari hingga 7 Februari 2026 membawa tanggung jawab moral yang besar. Ia menekankan bahwa untuk berbicara banyak di level benua, “Pasukan Garuda” membutuhkan jam terbang melawan tim-tim dengan kasta tertinggi di dunia futsal.

Evaluasi Emas SEA Games Sebagai Batu Pijakan

Kemenangan di Asia Tenggara adalah pencapaian luar biasa, namun bagi Iqbal, itu hanyalah tolok ukur awal. Level persaingan di ASEAN tentu berbeda jauh dengan intensitas di kancah Asia. Indonesia yang kini berada di bawah asuhan pelatih berpengalaman harus segera berbenah.

“Pasti ya levelnya berbeda dari ASEAN ke Asia. Yang pasti hasil SEA Games ini bisa jadi tolok ukur kami untuk menghadapi AFC nanti,” ujar Iqbal dengan nada optimis namun tetap membumi.

Menurutnya, pemanggilan pemain untuk seleksi awal tahun 2026 akan menjadi momentum krusial. Namun, persiapan teknis di pemusatan latihan (TC) saja tidak akan cukup jika tidak dibarengi dengan tekanan pertandingan yang nyata.

Menantang Raksasa: Belajar dari Pengalaman Lawan Argentina dan Jepang

Iqbal secara spesifik menyoroti pentingnya agenda uji coba internasional (International Friendly Match). Ia merujuk pada keberhasilan awal tahun lalu, di mana Timnas Futsal Indonesia memiliki jadwal yang sangat kompetitif dengan menghadapi tim-tim sekaliber Argentina dan Jepang.

“Jujur kami butuh uji coba menghadapi tim kuat,” tegasnya. Menurut Iqbal, pengalaman menghadapi tim dengan tradisi juara seperti Argentina atau kekuatan Asia seperti Jepang dan Arab Saudi memberikan pelajaran mental yang tidak didapat dari latihan biasa. Kedatangan tim-tim Eropa seperti Belanda dan Latvia ke Indonesia beberapa waktu lalu juga terbukti efektif meningkatkan kematangan bermain para punggawa Garuda.

Baca Juga:
Garuda Futsal Mengguncang Asia: Rekor Emas SEA Games 2025

Siasat Menghadapi Postur Tubuh Lawan di Grup A

Di Piala Asia 2026 mendatang, Indonesia tergabung di Grup A bersama lawan-lawan tangguh: Korea Selatan, Kirgistan, dan Irak. Secara fisik, tim-tim dari Asia Tengah dan Timur Tengah memiliki keunggulan postur tubuh yang lebih besar dan kuat dibandingkan pemain Indonesia.

Iqbal menyadari kendala fisik ini, namun ia tidak menjadikannya sebagai alasan. Sebaliknya, ia melihat celah yang bisa dimanfaatkan. “Yang pasti untuk futsal kita di Asia, untuk postur tubuh memang kurang dibandingkan tim-tim lain. Tapi kami coba memaksimalkan dari kelebihan yang dipunya seperti kecepatan dan kelincahan,” jelas pemain yang dikenal dengan visi bermainnya yang tajam tersebut.

Dalam skema futsal modern, kecepatan transisi dari bertahan ke menyerang seringkali menjadi senjata bagi tim dengan postur kecil untuk meruntuhkan pertahanan tim yang lebih bongsor. Strategi inilah yang kemungkinan besar akan terus diasah oleh tim pelatih menjelang Januari mendatang.

Pentingnya Dukungan Federasi dan Suporter

Sebagai tuan rumah, tekanan bagi Timnas Futsal Indonesia akan berlipat ganda. Iqbal berharap Federasi Futsal Indonesia (FFI) dapat menyusun jadwal uji coba yang strategis sebelum turnamen dimulai. Dengan bermain di hadapan publik sendiri, dukungan suporter diharapkan menjadi pemain keenam yang mampu membakar semangat juang para pemain.

“Banyak yang perlu dievaluasi, tapi itu ranah pelatih. Tugas kami sebagai pemain adalah terus meningkatkan diri (improve),” tambah Iqbal.

Keberhasilan meraih medali emas SEA Games adalah bukti bahwa futsal Indonesia berada di jalur yang benar. Namun, tantangan menghadapi Korea Selatan dan Irak di fase grup Piala Asia membutuhkan lebih dari sekadar semangat; dibutuhkan ketenangan taktis dan kesiapan fisik yang prima.

Agenda seleksi di awal tahun 2026 diharapkan dapat menyaring talenta terbaik yang mampu menerjemahkan strategi pelatih di lapangan. Masyarakat pecinta olahraga tanah air tentu berharap tradisi prestasi futsal terus berlanjut, membawa nama Indonesia tidak hanya berjaya di Asia Tenggara, tapi juga mampu menembus jajaran elit Benua Kuning.

Perjuangan Iqbal Iskandar dan kolega baru saja dimulai. Dengan jadwal padat dan target tinggi, harapan agar Indonesia bisa melaju jauh di Piala Asia Futsal 2026 kini bergantung pada seberapa efektif masa persiapan dan kualitas uji coba yang akan mereka jalani dalam beberapa minggu ke depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *