September 15, 2025

Surabaya, 7 September 2025 – PSSI bukan hanya menghadirkan pesta gol kala Timnas Indonesia menghancurkan Taiwan 6-0 pada laga FIFA Matchday Jumat (5/9). Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, justru menekankan bahwa laga sesungguhnya adalah pertandingan menghadapi Lebanon—jajaran ujian berat yang bakalan menentukan kesiapan Skuad Garuda dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia

Erick menekankan pertemuan kontra Lebanon pada Senin (8/9) malam di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, bakal menjadi “benchmark”—tolak ukur kualitas sesungguhnya Timnas Indonesia

Sekilas Taiwan bukan lawan sepadan—berguna untuk membangun kepercayaan diri, tetapi Lebanon, dengan peringkat FIFA lebih tinggi (112 vs Indonesia 117), diyakini memberikan gambaran lebih realistis tentang tantangan kedepan, terutama melawan Arab Saudi dan Irak di putaran IV kualifikasi––dua negara dengan level permainan yang cukup serupa dengan Lebanon

Meski serangan Garuda sudah tajam, Erick menyebut “finishing sering terburu-buru”, menyinggung bahwa penyelesaian akhir masih perlu dibenahi agar peluang tidak terlepas begitu saja

Sementara itu, pelatih Patrick Kluivert menerapkan skema baru: beralih dari formasi tiga bek ke 4-2-3-1 pada laga melawan Taiwan, sebagai usaha menyeimbangkan soliditas pertahanan dan kreativitas serangan. Kluivert memastikan formasi ini bakal dibawa ke duel kontra Lebanon, meski belum semua elemen taktis berjalan sempurna

Catatan pertemuan langsung antara Indonesia dan Lebanon di level senior tampak kosong: belum ada data pertandingan terdahulu—membuat duel ini menjadi babak pembuka historis bagi kedua tim

Secara performa, Lebanon menunjukkan catatan tren positif: dalam 5 pertandingan terakhir, mereka memenangkan 3 laga dan imbang 1, dengan hanya 1 kekalahan—menunjukkan konsistensi yang solid AiScore. Sedangkan kepercayaan publik terhadap Indonesia setelah pesta gol melawan Taiwan menjadi momentum, tentunya diuji kembali melawan Lebanon.

Tercatat, Marc Klok mendapat panggilan pertama dari lini media pelatih Kluivert—bersama nama lain seperti Beckham tentu menambah lapisan intrik dan semangat baru di tubuh tim

Konteks Besar: Ambisi Besar Erick Thohir untuk “Raksasa Tidur”

Ambisi PSSI—di bawah Erick—bukan sekadar kemenangan persahabatan. Ia menekankan visi jangka panjang: membawa Indonesia kembali ke Piala Dunia, setidaknya tampil kompetitif di final kualifikasi 2026, serta membidik target jangka panjang menembus Top 50 dunia pada 2045 Reuters.

Penutup: Momentum Penentu Langkah Global

ElemenPenjelasan
Sekilas LagaUji coba vs Lebanon sebagai tolok ukur kekuatan tim jelang kualifikasi hakiki
Taktik & StrategiSkema baru 4-2-3-1 diuji kembali; finishing menjadi fokus perbaikan
Pangkalan DataTidak ada hasil head-to-head terdahulu, laga ini berpotensi membuka sejarah
Generasi BaruPanggilan pemain muda diplot jadi sinyal pembaruan dan adaptasi
Visi Jangka PanjangAmbisi membawa Indonesia kembali ke panggung dunia dan masuk Top 50 FIFA

Dalam kata-kata Erick: melawan Lebanon bukan sekadar laga persahabatan, melainkan cerminan kesiapan menghadapi laga berat di babak selanjutnya. Bagi Kluivert, ini adalah momen untuk menyempurnakan formasi dan taktiknya. Bagi Garuda dan penggemar: ini pementasan awal menuju mimpi besar—Piala Dunia!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *