
Jakarta – Menjelang keikutsertaan Timnas Indonesia U-17 di ajang Piala Dunia U-17, PSSI tengah menggodok sebuah turnamen persiapan bertajuk Piala Kemerdekaan. Turnamen ini rencananya akan digelar di Stadion Utama Sumatra Utara sebagai bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan RI dan menjadi ajang uji coba penting bagi Garuda Muda sebelum turun di ajang internasional terbesar kelompok usia tersebut.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa turnamen ini tak hanya menjadi persiapan teknis bagi tim, namun juga merupakan upaya strategis untuk membawa atmosfer pertandingan timnas lebih dekat ke masyarakat luar Pulau Jawa.
Piala Kemerdekaan: Lebih dari Sekadar Turnamen
Piala Kemerdekaan dirancang sebagai mini turnamen yang melibatkan empat negara peserta, termasuk Indonesia. Hingga saat ini, dua negara sudah memberikan konfirmasi keikutsertaan: Afrika Selatan dari Benua Afrika dan Tajikistan dari Asia Tengah.
PSSI juga tengah mengupayakan kehadiran satu tim tambahan dari kawasan Amerika Latin, yang secara permainan dinilai memiliki karakteristik serupa dengan Brasil—lawan berat Indonesia di fase grup Piala Dunia U-17.
“Kami ingin memberikan uji tanding yang berkualitas untuk Timnas U-17. Amerika Selatan menjadi incaran karena kita ingin tim ini siap menghadapi gaya permainan Brasil. Tapi memang jarak tempuh yang sangat jauh, hingga 36 jam perjalanan, menjadi tantangan tersendiri,” ujar Erick Thohir dalam keterangannya di GBK, Kamis (31/7/2025).
Jika upaya mendatangkan tim dari Amerika Latin tidak berhasil, PSSI akan segera mencari negara alternatif dengan gaya bermain menyerang yang mirip, agar pengalaman bertanding tetap bisa dimaksimalkan.
Kenapa Sumatra Utara? Ini Alasannya
Pemilihan Stadion Utama Sumatra Utara bukan tanpa alasan. Selain karena fasilitas stadion yang baru selesai digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON), PSSI juga memiliki misi besar untuk mendekatkan timnas ke seluruh wilayah Indonesia.
“Selama ini kita terlalu Jawa-sentris. Kami ingin masyarakat di luar Jawa juga punya kesempatan menyaksikan timnas bermain langsung di depan mata. Ini juga menjadi bentuk pemerataan dukungan sepak bola nasional,” jelas Erick.
Stadion megah tersebut akan diuji kelayakannya untuk laga-laga internasional melalui turnamen ini. Apabila berhasil dan mendapat respons positif, bukan tidak mungkin stadion tersebut akan menjadi opsi alternatif untuk pertandingan resmi timnas di masa mendatang.
Ajang Pemanasan Sebelum Bertarung di Piala Dunia
Piala Dunia U-17 akan menjadi ajang besar bagi Timnas Indonesia U-17, dan persiapan matang sangat diperlukan. Dalam turnamen resmi FIFA tersebut, Indonesia tergabung di Grup H bersama Brasil, Honduras, dan Zambia. Ketiganya adalah lawan-lawan kuat dari tiga benua berbeda dengan gaya permainan khas masing-masing.
Dengan menghadirkan negara-negara dari luar Asia dalam Piala Kemerdekaan, PSSI berharap para pemain Indonesia bisa beradaptasi dengan tempo permainan cepat, tekanan tinggi, dan variasi taktik yang biasanya tidak mereka temui di tingkat domestik.
“Turnamen ini penting sebagai trial. Anak-anak butuh waktu untuk membiasakan diri dengan atmosfer pertandingan internasional sebelum mereka menjalani laga resmi Piala Dunia,” tambah Erick.
Lebih dari Sekadar Kompetisi
Selain sebagai persiapan teknis, Piala Kemerdekaan juga punya makna simbolis. Digelar di bulan Agustus, turnamen ini akan menjadi bagian dari peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80. Momentum ini diharapkan bisa membakar semangat juang para pemain muda Indonesia untuk tampil all-out dan membawa nama baik bangsa di mata dunia.
Erick Thohir juga mengajak masyarakat, khususnya warga Sumatra Utara, untuk mendukung penuh turnamen ini. “Mari kita jadikan Piala Kemerdekaan sebagai pesta sepak bola rakyat. Tidak hanya menyemangati Garuda Muda, tapi juga membangun budaya sepak bola yang positif di seluruh penjuru tanah air,” tuturnya.