
Pertandingan pekan kedelapan Serie A musim 2025/2026 akan menyajikan duel menarik yang menjadi sorotan khusus bagi pecinta sepak bola di Indonesia. Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, akan kembali memimpin lini pertahanan Sassuolo saat menjamu raksasa ibu kota, AS Roma, di Stadion Mapei, Reggio Emilia, pada Minggu (26/10) pukul 21.00 WIB. Laga ini tidak hanya krusial bagi kedua tim dalam perburuan poin di Serie A, tetapi juga menjadi panggung pembuktian bagi Idzes setelah kembali dari tugas negara.
Sassuolo dalam Tren Positif, Roma Dilanda Masalah Ketajaman

Sassuolo, yang berstatus tim promosi, tampil mengejutkan di awal musim ini. Mereka kini bertengger di posisi ke-10 klasemen sementara dengan koleksi 10 poin, menunjukkan konsistensi yang patut diacungi jempol. Dalam tiga laga terakhir di Serie A, Il Neroverdi (julukan Sassuolo) belum terkalahkan, dengan catatan dua kemenangan atas Udinese (3-1) dan Verona (0-1), serta hasil imbang 0-0 di markas Lecce. Rentetan ini juga dihiasi dengan dua clean sheet beruntun, sebuah modal berharga menghadapi tim sekelas Roma.
Jay Idzes sendiri telah menjadi pilar tak tergantikan di lini belakang Sassuolo. Dari tujuh penampilan klub di Liga Italia musim ini, Idzes telah bermain enam kali, dengan total 540 menit di lapangan, dan mencatatkan tiga clean sheet. Selain saat melawan Verona dan Lecce, satu clean sheet lainnya didapatkan pada pekan ketiga saat Sassuolo menang 1-0 atas Lazio. Kehadirannya diharapkan mampu menjadi tembok kokoh untuk meredam serangan-serangan Giallorossi.
Berbanding terbalik, AS Roma datang ke Mapei Stadium dengan kondisi yang kurang ideal. Pasukan asuhan Gian Piero Gasperini ini tengah dalam tren dua kekalahan beruntun, masing-masing dari Inter Milan di Serie A dan Viktoria Plzen di Liga Europa. Secara keseluruhan, Roma telah menelan empat kekalahan dari 10 pertandingan di semua kompetisi musim ini, yang semuanya terjadi di Stadion Olimpico.
Menariknya, Roma justru memiliki catatan sempurna di laga tandang musim ini, dengan kemenangan saat bertandang ke markas Pisa, Lazio, Nice, dan Fiorentina. Namun, masalah utama mereka saat ini terletak pada ketajaman lini serang. Pekan lalu mereka gagal mencetak gol ke gawang Inter, dan nyaris terulang di laga melawan Plzen jika tidak ada gol penalti dari Paulo Dybala. “Kami hanya bisa mencetak gol dari titik penalti, jika tidak ada penalti itu kami tidak bisa mencetak gol. Kami terima kekalahan ini dan berpikir setelahnya,” keluh Gasperini pasca laga melawan Plzen.
Perang Taktik Fabio Grosso vs Gian Piero Gasperini

Pertandingan ini juga akan menjadi adu taktik antara dua pelatih, Fabio Grosso dari Sassuolo dan Gian Piero Gasperini dari AS Roma. Grosso dikenal dengan taktik solid dan keseimbangan antar lini, membuat Sassuolo tampil matang dan disiplin. Kombinasi Armand Laurienté, Andrea Pinamonti, dan Domenico Berardi di lini depan menjadi tumpuan utama Sassuolo untuk menguji pertahanan Roma yang sebenarnya masih memegang rekor sebagai salah satu yang terbaik di Serie A musim ini (empat clean sheet dari tujuh laga dan hanya tiga kali kebobolan).
Di sisi lain, Gasperini dihadapkan pada masalah produktivitas gol. Striker utamanya, Artem Dovbyk, tampil mengecewakan, sementara Evan Ferguson belum mencetak gol di level klub selama hampir setahun penuh. Absennya Manu Kone dan Angelino karena cedera juga menambah daftar masalah bagi AS Roma.
Prakiraan Susunan Pemain
Sassuolo (4-3-3): Arijanet Murić; Sebastian Walukiewicz, Jay Idzes, Fali Candé, Josh Doig; Nemanja Matić, Kristian Thorstvedt, Aster Vranckx; Armand Laurienté, Domenico Berardi, Andrea Pinamonti.
Pelatih: Fabio Grosso.
AS Roma (3-4-2-1): Mile Svilar; Zeki Çelik, Gianluca Mancini, Evan Ndicka; Wesley, Angeliño, Bryan Cristante, Manu Koné; Lorenzo Pellegrini, Matías Soulé; Paulo Dybala.
Pelatih: Gian Piero Gasperini.
Prediksi Laga: Sassuolo Berpeluang Mencuri Poin

Melihat kondisi kedua tim yang kontras, dengan Sassuolo yang sedang on-fire dan Roma yang limbung serta tumpul, laga ini diprediksi akan berjalan sangat sengit. Sassuolo memiliki kebugaran penuh setelah Idzes dan kawan-kawan kembali dari tugas internasional, dan mereka akan bermain di kandang sendiri di Mapei Stadium.
AS Roma memang memiliki rekor tandang terbaik di lima liga top Eropa sepanjang tahun 2025, namun kepercayaan diri yang goyah dan performa menurun di lini serang membuat mereka sulit meraih kemenangan mutlak. Paulo Dybala, yang telah mencetak delapan gol melawan Sassuolo sepanjang kariernya, akan menjadi harapan utama Roma untuk memecah kebuntuan.
Namun, dengan pertahanan yang solid dan semangat juang tinggi, Sassuolo diyakini mampu memberikan perlawanan keras. Bahkan, beberapa pengamat memberikan prediksi hasil imbang 50-50, menandakan bahwa Sassuolo memiliki peluang besar untuk mencuri poin dari tim yang secara materi pemain lebih diunggulkan. Hasil imbang 1-1 tampaknya menjadi skenario yang paling mungkin, memperpanjang penderitaan Serigala Ibu Kota dan membuktikan bahwa Sassuolo adalah ancaman baru di Serie A.