
Dinamika FIFA Matchday November 2025: Fokus SEA Games U-22, Dilema Liga, dan Satu Laga Argentina
FIFA Matchday pada November 2025 menjadi sorotan utama bagi berbagai federasi sepak bola di dunia, tak terkecuali Indonesia dan Argentina. Sementara Timnas Indonesia senior dipastikan absen, PSSI memilih untuk memaksimalkan jendela internasional ini sebagai ajang persiapan penting bagi Timnas U-22 Indonesia menuju SEA Games 2025 di Thailand. Keputusan ini memicu berbagai dinamika, mulai dari pemanggilan pemain diaspora, penyesuaian jadwal liga domestik, hingga persiapan tim juara dunia Argentina yang hanya akan melakoni satu pertandingan uji coba.
Timnas U-22 Indonesia dan Harapan di SEA Games 2025

PSSI telah mengukuhkan rencananya untuk menurunkan Timnas U-22 Indonesia pada FIFA Matchday November 2025. Langkah ini merupakan strategi vital dalam membentuk kerangka tim yang solid untuk menghadapi SEA Games 2025 di Thailand, yang akan berlangsung pada 3-18 Desember. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sebelumnya membuka peluang pemanggilan pemain diaspora, menyebut nama-nama seperti Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Adrian Wibowo, dan Justin Hubner. Namun, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menegaskan bahwa keputusan final terkait pemanggilan pemain-pemain ini sepenuhnya berada di tangan pelatih Indra Sjafri.
Arya menjelaskan bahwa meskipun klub-klub pemain diaspora kemungkinan akan melepas mereka karena bertepatan dengan FIFA Matchday, prioritas utama adalah kebutuhan pelatih Indra Sjafri. “Apakah ini untuk persiapan SEA Games murni atau ada kebutuhan hanya untuk FIFA Matchday, atau justru FIFA Matchday-nya dipakai untuk kebutuhan persiapan SEA Games,” ujar Arya, menyoroti fleksibilitas dan fokus PSSI. Pemusatan latihan dan pertandingan uji coba di periode ini diharapkan menjadi bekal berharga bagi Timnas U-22 untuk meraih hasil terbaik di ajang regional tersebut.
Dilema BRI Super League: Libur Tanpa Timnas Senior
Absennya Timnas Indonesia senior dalam FIFA Matchday November 2025 menimbulkan pertanyaan besar mengenai nasib BRI Super League 2025/2026. Jadwal liga domestik sudah lebih dulu ditetapkan untuk libur pada 10-19 November 2025, guna memberi ruang bagi Timnas Indonesia berlaga. Namun, meskipun Garuda senior tidak bertanding, operator liga nampaknya enggan mengubah rencana tersebut.
Budiman Dalimunthe, Chief of Marketing I.League, menegaskan bahwa kompetisi akan tetap berjalan sesuai kalender awal. “Kalau dari jadwal yang ada tidak gampang. Tapi nanti kami lihat,” ujarnya. Budiman menjelaskan kompleksitas di balik setiap perubahan jadwal. Penyesuaian jadwal pertandingan melibatkan koordinasi intensif dengan berbagai pihak: klub, penyiar, keamanan, hingga pengelola stadion. “Tidak mudah juga untuk tiba-tiba menambah pertandingan di tengah kalender yang sudah padat,” tambahnya.
I.League memiliki komitmen kuat untuk selalu menghentikan kompetisi setiap kali jeda internasional, baik untuk turnamen resmi maupun uji coba, demi mendukung Timnas Indonesia. Hingga saat ini, semua masih berjalan sesuai rencana, dan tidak ada niat untuk menambah pertandingan di tengah periode libur tersebut.
“Sampai saat ini kan sesuai dengan jadwalnya karena tidak mudah juga menggeser satu pertandingan saja,” jelas Budiman.
Selain itu, I.League masih memiliki “utang” satu pekan pertandingan, yakni pekan kedelapan, yang sebelumnya ditunda demi persiapan Timnas Indonesia untuk babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Oktober lalu. Laga-laga tertunda ini akan digelar pada 27-30 Desember 2025, menambah kepadatan jadwal menjelang akhir tahun. Budiman juga menekankan bahwa keputusan akhir terkait jadwal pertandingan bukan semata di tangan I.League, melainkan harus melalui diskusi dan kesepakatan bersama klub-klub.
Argentina: Hanya Satu Uji Coba di Afrika

Di belahan dunia lain, juara dunia Argentina juga memiliki agenda FIFA Matchday yang menarik. Tim asuhan Lionel Scaloni dipastikan hanya akan memainkan satu pertandingan uji coba pada periode November 2025. Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) mengumumkan bahwa Lionel Messi dkk akan menghadapi Angola di Luanda, ibu kota negara Afrika tersebut, pada Jumat, 14 November.
Semula, Argentina berencana memainkan dua laga persahabatan, namun rencana tersebut batal karena AFA tidak berhasil menemukan lawan tambahan yang cocok. Dengan demikian, laga melawan Angola menjadi satu-satunya kesempatan bagi Argentina untuk menguji pemain dan menjaga performa tim menjelang Piala Dunia 2026.
Meskipun pertandingan digelar di Afrika, skuad Argentina akan lebih dulu berkumpul dan menjalani pemusatan latihan di Spanyol. Setelah laga kontra Angola, tim akan kembali ke Eropa untuk melanjutkan sesi latihan hingga 18 November, menandai berakhirnya kalender resmi FIFA. Pertandingan ini akan menjadi ajang penting bagi Scaloni untuk memantau pemain-pemain yang tengah bersaing memperebutkan tempat di skuad utama.
Agenda lanjutan Argentina juga sudah dirancang. AFA telah mencapai kesepakatan untuk menghadapi Meksiko dan Honduras di Amerika Serikat sekitar satu minggu sebelum Piala Dunia 2026 dimulai, sebagai laga perpisahan sebelum keberangkatan. Tahun depan, tim juara dunia 2022 ini juga dijadwalkan menghadapi Spanyol dalam ajang Finalissima, yang kemungkinan besar digelar pada Sabtu, 28 Maret 2026, di Stadion Lusail, Qatar, tempat mereka menjuarai Piala Dunia 2022.
Secara keseluruhan, FIFA Matchday November 2025 menyajikan gambaran tentang prioritas dan tantangan yang dihadapi federasi sepak bola. Bagi Indonesia, ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan sepak bola melalui Timnas U-22, sementara bagi Argentina, ini adalah bagian dari strategi menjaga konsistensi tim juara dunia. Dinamika ini menunjukkan betapa krusialnya setiap jendela internasional dalam kalender sepak bola global.