November 1, 2025

Kancah sepak bola Asia Tenggara kini diwarnai fenomena menarik: tiga tim nasional besar secara bersamaan tengah berburu juru taktik baru. Setelah Timnas Indonesia mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert, kini giliran Thailand yang mengejutkan publik dengan memecat Masatada Ishii. Tak ketinggalan, Timnas Singapura juga masih tanpa pelatih kepala definitif sejak Juni 2025. Situasi ini menciptakan spekulasi dan peluang besar bagi para kandidat pelatih di regional maupun internasional.

Thailand: Kejutan Pemecatan Masatada Ishii dan Munculnya Kandidat Baru

Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) secara mendadak mengumumkan pemecatan Masatada Ishii pada Selasa, 21 Oktober 2025. Keputusan ini sontak mengejutkan, mengingat Ishii baru saja berhasil membawa The War Elephants meraih dua kemenangan telak di Kualifikasi Piala Asia 2027 atas Chinese Taipei (2-0 dan 6-1) pada bulan yang sama.

Namun, FAT berdalih bahwa “pedoman kerja dan pembentukan tim” pelatih asal Jepang itu tidak sesuai dengan prinsip federasi. Ishii sendiri, melalui akun Instagram-nya, mengungkapkan keterkejutannya dan merasa FAT bertindak tidak jujur. Ia menuturkan bahwa keputusan pemutusan kontrak disampaikan secara tiba-tiba dan ia belum sempat menandatangani dokumen apapun sebelum pengumuman resmi.

Kini, FAT bergerak cepat mencari pengganti Ishii. Sejumlah nama telah masuk dalam daftar pertimbangan, termasuk Anthony Hudson, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Teknik FAT dan dikenal karena pengalamannya di sepak bola Thailand. Selain itu, legenda Thailand Kiatisuk Senamuang, Sasom Pobprasert (Prachuap FC), dan Totchtawan Sripan (Bangkok United) juga menjadi kandidat kuat dari kancah lokal.

Menariknya, dua nama pelatih asal Korea Selatan yang familiar di Asia Tenggara, Shin Tae-yong dan Park Hang-seo, juga disebut-sebut masuk dalam radar FAT. Meskipun keduanya memiliki pengalaman mumpuni di tingkat regional, Dr. Charnwit Pholchivin, Wakil Presiden FAT, secara pribadi menganggap Anthony Hudson memiliki keunggulan karena pemahamannya yang mendalam tentang kultur sepak bola Thailand. Pengumuman pelatih baru diharapkan dapat dilakukan sebelum FIFA Matchday November 2025, di mana Thailand akan menghadapi Singapura dan Sri Lanka.

Indonesia: Kisah Singkat Patrick Kluivert dan Gema Nama Shin Tae-yong

Nasib serupa dialami Timnas Indonesia. PSSI resmi mengakhiri tugas Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala pada 16 Oktober 2025, hanya beberapa bulan setelah penunjukannya pada Januari 2025. Kegagalan skuad Garuda di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, dengan kekalahan dari Arab Saudi dan Irak, menjadi penyebab utama pemutusan kontrak ini.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, belum bersedia memberikan rincian mengenai sosok pengganti Kluivert, memilih untuk tidak mencampuradukkan perannya sebagai Menpora dan Ketum PSSI. Namun, pasca kekalahan dari Arab Saudi dan Irak, nama Shin Tae-yong kembali menggema di kalangan suporter. Ribuan penggemar di stadion kompak meneriakkan nama mantan pelatih tersebut, sebuah pemandangan yang mencerminkan apresiasi mendalam terhadap kontribusinya di masa lalu.

Shin Tae-yong, yang kini baru saja lengser dari kursi nakhoda Ulsan HD, mengakui bahwa fenomena teriakan nama ini bukan hal asing baginya. “Sebenarnya, setelah setiap pertandingan, fans Indonesia selalu meneriakkan nama saya. Jadi itu bukan hal yang asing,” ujarnya. Ia mengaku terharu mendengar nama dirinya masih dipanggil oleh suporter, meskipun ia sudah bukan pelatih Timnas Indonesia lagi.

Shin Tae-yong, yang melatih Garuda selama hampir lima tahun, berhasil membawa Indonesia naik 48 peringkat FIFA, mencapai babak gugur Piala Asia untuk pertama kalinya, dan membawa timnas U-23 melangkah jauh di Piala Asia U-23 2024. Prestasi ini meninggalkan kesan mendalam bagi para penggemar yang kini berharap PSSI mempertimbangkan kembali pelatih berusia 55 tahun itu.

Singapura: Kekosongan Sejak Juni dan Peran Pelatih Interim

Sementara Indonesia dan Thailand menghadapi isu pelatih baru secara mendadak, Timnas Singapura telah berstatus tanpa pelatih kepala sejak Juni 2025. Pengunduran diri Tsutomu Ogura kala itu karena alasan personal, meskipun kiprahnya cukup menjanjikan dengan membawa The Lions ke semifinal Piala AFF 2024.

Saat ini, Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) masih mempercayakan Gavin Lee sebagai pelatih interim. Pelatih muda berusia 35 tahun ini telah memimpin tim dalam tiga pertandingan internasional, meraih satu kemenangan dan satu hasil imbang di Kualifikasi Piala Asia 2027, serta menelan kekalahan tipis dari Malaysia dalam laga uji coba. Belum ada kabar kapan FAS akan mengumumkan pelatih baru yang akan menakhodai The Lions secara permanen.

Situasi tanpa pelatih di tiga negara ini membuka babak baru dalam perburuan talenta manajerial di Asia Tenggara. Siapa yang akan menjadi nakhoda baru untuk Timnas Indonesia, Thailand, dan Singapura? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *