October 16, 2025

Kegagalan Timnas Indonesia untuk melangkah ke Piala Dunia 2026 setelah takluk dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1) dalam Kualifikasi ronde 4 zona Asia, menyisakan kekecewaan mendalam bagi pecinta sepak bola Tanah Air. Di tengah sorotan tajam dan tuntutan pengunduran diri pelatih Patrick Kluivert, informasi mengejutkan datang dari penasihat Semen Padang, Andre Rosiade, yang mengklaim adanya anomali dalam persiapan taktik tim.

Klaim Minim Taktik dari “Orang Dalam”

Andre Rosiade mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi yang ia terima dari “orang dalam” (ordal), Patrick Kluivert beserta asistennya diduga tidak membekali para pemain Timnas Indonesia dengan taktik yang memadai selama berada di Arab Saudi untuk putaran 4 kualifikasi.

“Saya dapat informasi dari ordal (orang dalam). Bahwa selama di Arab Saudi, selama round 4, bisa ditanyakan nanti kepada pemain, itu tidak ada simulasi taktik yang akan diterapkan oleh pelatih,” kata Andre dalam pernyataannya di Kompas TV. Sebagai pengelola klub, Andre Rosiade mengaku memahami betul proses persiapan sebuah tim, di mana simulasi strategi menjadi elemen krusial sebelum menghadapi lawan.

Ia menambahkan, “Informasi yang saya dapatkan, waktu latihan tidak ada. Technical meeting itu sebatas 15 menit sebelum masuk ke lapangan.” Menurut Andre, kondisi ini menunjukkan bahwa tim kepelatihan yang disebut-sebut “terbaik” tersebut tidak siap dan tidak mampu memimpin timnas. Latihan yang dilakukan di Arab Saudi, klaim Andre, hanya sebatas pemanasan saja.

Kendali “Dua S” di Balik Layar Timnas

Selain isu taktik, Andre Rosiade juga melontarkan klaim kontroversial mengenai struktur kendali di tubuh Timnas Indonesia. Ia menyebut bahwa manajer timnas sekaligus Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji bukanlah “panglima sebenarnya”. Menurut Andre, ada dua sosok berinisial “S” lain yang memiliki kendali lebih besar, terutama terkait pemain-pemain naturalisasi. Salah satu sosok “S” tersebut disebutnya berasal dari Maroko.

“Suporter Indonesia tahunya hanya Pak Sumardji. Tapi dia bukanlah panglima sebenarnya. Informasi yang saya dapatkan dari ordal (orang dalam) di PSSI,” ungkap Andre. “Jadi, walaupun secara kepangkatan Pak Sumardji ini Exco, Ketua BTN Timnas, bahkan manajer timnas, tapi day to day, timnas itu dikuasi dua ‘S’, satu orang Indonesia perempuan, satu orang Maroko. Dua S ini yang mengendalikan Timnas Indonesia.”

Klaim ini diperkuat dengan kasus podcast dua pemain Timnas Indonesia, Jay Idzes dan Maarten Paes, yang sempat viral dan menuai kritik karena dilakukan di tengah gelaran putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Andre menyebut bahwa podcast tersebut mendapat izin dari dua sosok “S” itu, tanpa sepengetahuan Sumardji.

Menanggapi klaim Andre Rosiade ini, Sumardji secara terpisah hanya memberikan jawaban singkat: “No comment.”

Dukungan Suporter dan Evaluasi Menyeluruh

Di tengah kegagalan dan berbagai isu yang mencuat, mantan pemain Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas, menyerukan kepada suporter untuk tetap memberikan dukungan penuh kepada skuad Garuda. Ia menilai, ini adalah waktu krusial bagi timnas untuk mendapatkan dukungan di tengah keterpurukan.

“Menurut saya ini adalah waktu yang paling krusial bagi kita semua untuk mendukung tim nasional, karena tidak saat mereka di atas saja kita mendukung mereka, tapi saat-saat inilah kita wajib hadir untuk memberikan support,” ujar Bambang Pamungkas. Ia juga mengimbau warganet untuk berhati-hati dalam berkomentar agar tidak memperkeruh suasana.

Terkait evaluasi penampilan timnas, Bambang Pamungkas menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berkompeten. “Biarkan mereka yang berkompeten yang melakukan evaluasi dan penilaian, karena kemudian hanya itu yang bisa dilakukan,” katanya.

Evaluasi serta nasib Patrick Kluivert pasca-kegagalan ini akan menjadi agenda utama dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Sumardji, yang mendampingi timnas secara langsung, berjanji akan menyampaikan laporan selengkap-lengkapnya tanpa ditutup-tutupi. “Saya akan sampaikan apa adanya di rapat exco. Saya tidak akan tutup-tutupi mana yang baik, mana yang tidak baik. Semua akan saya sampaikan apa adanya,” tegas Sumardji. Ia juga meminta Exco PSSI untuk berani mengambil sikap tegas.

Rumor Comeback Shin Tae-yong Terbantahkan

Di tengah desakan “KluivertOut” dari suporter, muncul spekulasi liar mengenai potensi kembalinya mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang kini berstatus tanpa klub setelah dipecat oleh Ulsan HD. Namun, Shin Tae-yong dengan tegas membantah rumor tersebut. Dalam wawancaranya dengan KBS News Korea, ia menyatakan, “Saya ingin menegaskan bahwa rumor terbaru tentang penunjukan kembali ke Indonesia sepenuhnya salah.”

Rapat Exco PSSI untuk membahas masa depan Patrick Kluivert dan evaluasi timnas dijadwalkan akan digelar setelah Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, selesai dengan acara pernikahan putrinya yang berlangsung pada tanggal 18 dan 19 Oktober 2025. Waketum Zainudin Amali belum bisa menyebut tanggal spesifik rapat tersebut, menunggu ketersediaan Erick Thohir.

Kegagalan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 bukan hanya sekadar hasil di lapangan, melainkan juga membuka kotak pandora mengenai berbagai isu internal, mulai dari taktik kepelatihan hingga struktur kendali di balik layar. Transparansi dan evaluasi menyeluruh diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk perbaikan sepak bola nasional di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *