
Bek senior Persija Jakarta, Jordi Amat, kembali mendapatkan kepercayaan untuk memperkuat Timnas Indonesia. Pemain berusia 33 tahun itu masuk dalam daftar 27 nama skuad Garuda yang diumumkan oleh pelatih baru, Patrick Kluivert, untuk menghadapi dua laga uji coba internasional kontra Kuwait dan Lebanon di ajang FIFA Matchday September 2025.
Kehadiran Jordi, bersama bek muda Rizky Ridho, menjadi kontribusi nyata dari Persija untuk tim nasional. Pemanggilan keduanya sekaligus menegaskan bahwa Macan Kemayoran masih menjadi salah satu lumbung pemain timnas, meski performa klub belum konsisten di Liga 1 musim ini.
Dua Laga Uji Coba, Pemanasan Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
Timnas Indonesia akan menjalani dua laga penting melawan Kuwait dan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, pada September mendatang. Kedua partai ini bukan sekadar uji coba biasa, melainkan simulasi serius jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang akan bergulir pada Oktober.
Garuda tergabung di Grup B bersama dua raksasa Timur Tengah, Irak dan Arab Saudi. Karena itu, memilih Kuwait dan Lebanon sebagai lawan tanding dinilai tepat. Karakter permainan yang keras, disiplin, serta iklim panas yang dimiliki negara-negara tersebut mirip dengan calon lawan Indonesia di kualifikasi.
“Uji coba melawan Kuwait dan Lebanon sangat penting. Lawan mereka punya gaya main yang sepadan dengan Irak maupun Arab Saudi. Dengan begitu, pemain bisa lebih terbiasa menghadapi intensitas tinggi dan kondisi fisik yang menuntut,” ujar seorang staf pelatih Timnas Indonesia.
Selain itu, Surabaya dipilih sebagai venue karena kota ini dikenal memiliki suhu udara cukup panas, sehingga dapat membantu pemain beradaptasi dengan iklim Timur Tengah. Hal ini diharapkan menjadi keuntungan tambahan ketika Garuda harus bertanding di Arab Saudi Oktober nanti.
Jordi Amat: Bangga & Serius Hadapi Uji Coba
Bagi Jordi Amat, kesempatan kembali berseragam Merah Putih selalu membawa rasa bangga. Meski laga kontra Kuwait dan Lebanon hanya berstatus uji coba, eks pemain Swansea City dan Rayo Vallecano ini menegaskan dirinya akan memberikan 100 persen.
“Ya, tentu saya sangat senang. Seperti biasa, ini sebuah kehormatan bisa bergabung dengan tim nasional. Saya bisa kembali berbagi ruang ganti dengan Ridho dan banyak rekan setim lainnya,” ujar Jordi seusai laga Persija kontra Malut United di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (23/8/2025).
“Dua pertandingan pada September nanti akan menjadi tes besar. Jadi kami harus berlatih keras, menjaga fokus, dan terus menjadi lebih baik. Senang rasanya bisa kembali ke timnas, apalagi menghadapi lawan dengan kualitas seperti Kuwait dan Lebanon,” tambahnya.
Absennya Pilar Utama Jadi Catatan
Meski skuad Garuda sudah terisi oleh wajah-wajah andalan, Jordi Amat tak menutup mata bahwa ada sejumlah pilar inti yang absen. Nama-nama seperti Ole Romeny, Maarten Paes, dan Ivar Jenner dipastikan tidak ikut serta dalam FIFA Matchday kali ini.
Absennya Maarten Paes cukup disayangkan karena kiper andalan FC Dallas itu sedang berkutat dengan cedera hamstring. Sementara Ivar Jenner mengalami masalah kebugaran, dan Ole Romeny masih menjalani pemulihan setelah cedera ringan di klubnya.
“Ya, memang disayangkan beberapa rekan tidak bisa ikut. Tapi ini kesempatan bagi pemain lain untuk membuktikan diri. Yang terpenting, kami bisa tetap kompak dan fokus sebagai tim,” ucap Jordi.
Tantangan Patrick Kluivert
Laga kontra Kuwait dan Lebanon juga menjadi ajang pembuktian pertama bagi Patrick Kluivert sejak resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Mantan striker legendaris Belanda itu membawa filosofi sepak bola modern dengan penekanan pada penguasaan bola, transisi cepat, dan pressing agresif.
Dua laga uji coba ini akan menjadi tolok ukur awal bagaimana Kluivert bisa meramu komposisi terbaik sebelum skuad Garuda bertolak ke Arab Saudi. Dukungan penuh suporter di Surabaya diyakini bakal menambah semangat para pemain untuk tampil maksimal.
Menatap Oktober dengan Optimisme
Bagi Jordi Amat, pengalaman menghadapi tim-tim Timur Tengah sudah cukup banyak ia rasakan sejak pertama kali membela Indonesia. Ia menilai, konsistensi dan mental menjadi kunci agar Garuda bisa bersaing dengan Irak maupun Arab Saudi.
“Kami tahu tantangannya tidak mudah, tapi dengan persiapan yang baik dan mental yang kuat, kami bisa melangkah lebih jauh. Dua pertandingan di Surabaya ini sangat penting untuk membangun kepercayaan diri,” kata pemain yang kini menjadi salah satu bek paling senior di timnas itu.
Dengan kombinasi pemain berpengalaman seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, hingga Asnawi Mangkualam, ditambah talenta muda semisal Marselino Ferdinan dan Justin Hubner, skuad Garuda diharapkan tampil solid.