
Menjelang gelaran SEA Games yang akan berlangsung di Thailand pada awal Desember 2025, skuad Timnas Indonesia U-22 yang diasuh oleh pelatih Indra Sjafri tengah menunjukkan progres serius dalam persiapan mereka. Dengan target memperkuat tim melalui beberapa pemain berpengalaman senior dan diaspora, skuat Garuda Muda ingin tampil maksimal dan merebut medali emas.
Persiapan dan Uji Coba Lawan Mali U‑22
Salah satu rangkaian persiapan yang telah dijadwalkan ialah dua laga uji coba melawan Mali U-22 pada Sabtu, 15 November 2025 dan Rabu, 18 November 2025. Pertandingan ini diharapkan bisa menjadi pemanasan penting sebelum keberangkatan ke Thailand.
Pemusatan latihan (TC) juga tengah berlangsung di Jakarta, di mana Indra Sjafri berencana mulai mengerucutkan skuad dari sekian banyak pemain yang dipanggil. “Per hari ini kami akan mulai mengerucutkan,” ujarnya.
Pemain dengan Pengalaman Senior dan Diaspora: Tambahan Kekuatan
Dalam upaya memperkuat tim, PSSI dan pelatih Indra Sjafri mengincar keberadaan beberapa pemain yang sudah memiliki pengalaman di tim nasional senior maupun berlaga di luar negeri. Berikut beberapa nama yang menarik:
- Miliano Jonathans (bermain di FC Utrecht) — Kemampuan sayap serang atau gelandang serang ini dinilai cocok untuk meningkatkan daya dobrak tim. Namun, masih menunggu restu klub agar bisa ikut SEA Games.
- Marselino Ferdinan — Sudah lebih dulu diharapkan bisa memperkuat tim muda sebagai pemain yang telah menjalani pengalaman senior.
- Pemain diaspora lain yang sudah dipanggil: Ivar Jenner (FC Utrecht U21), Mauro Zijlstra (FC Volendam) dan Dion Markx (NEC Nijmegen U21).
Indra Sjafri menegaskan bahwa tidak akan ada perlakuan berbeda antara pemain yang bermain di luar negeri atau yang bermain di dalam negeri. “Semua pemain punya kesempatan sama,” tegasnya.
Hambatan dan Upaya Komunikasi Klub
Meski sudah memasukkan beberapa nama dalam radar, memang ada tantangan logistik dan regulasi. Contohnya, keberadaan Miliano Jonathans masih bergantung pada restu klub Utrecht agar bisa dilepas untuk SEA Games. Selain itu, komunikasi juga tengah dilakukan untuk pemain seperti Justin Hubner (Fortuna Sittard) dan Adrian Wibowo (Los Angeles FC) agar bisa ikut memperkuat tim muda.
Kelahiran tahun 2003 menjadi batas regulasi penting pemain dengan tahun lahir tersebut masih memenuhi syarat untuk kategori U-22. Indra Sjafri berharap semua pemain yang secara regulasi bisa, akan menjadi bagian dari tim.
Target dan Harapan Garuda Muda
Indonesia sebagai juara bertahan SEA Games sepak bola menatap ajang kali ini dengan ambisi mempertahankan gelar atau paling tidak tampil jauh lebih kompetitif.
Indra Sjafri dan PSSI melihat bahwa keberadaan pemain berpengalaman senior dan diaspora bisa menjadi pilar penting dalam membangun tim yang matang. Mereka diharapkan bisa membawa kombinasi kualitas teknis dan pengalaman internasional ke dalam tim muda ini.
Saat bersamaan, pelatih menekankan bahwa persaingan dalam tim sangat terbuka — setiap pemain akan dinilai berdasarkan performa, bukan status klub atau asal negara bermain. Hal ini menegaskan bahwa komposisi tim akan murni terbentuk berdasarkan kebutuhan taktik dan kesiapan fisik.
Mengapa Uji Coba Lawan Mali dan Pemusatan Latihan Penting
- Uji coba melawan Mali U-22 menawarkan tantangan fisik dan taktis yang tinggi, sebagai simulasi kompetisi nyata. Mauro Zijlstra misalnya menyebut bahwa lawan “sangat kuat dalam fisik”.
- Latihan di Jakarta memungkinkan pelatih untuk menilai kondisi pemain, mematangkan pola permainan serta menyeleksi pemain yang siap dan cocok untuk skema tim.
- Memasuki keberangkatan ke Thailand dengan skuad yang optimal berarti kesiapan tinggi menghadapi persaingan dalam turnamen, baik dari aspek mental, teknis maupun fisik.
Tantangan yang Harus Dilalui
- Kepastian keikutsertaan pemain luar negeri – Perlu adanya persetujuan dari klub, terutama untuk pemain yang bermain di Eropa atau Amerika Serikat.
- Kesiapan regulasi dan administrasi – Pemain harus memenuhi syarat usia (kelahiran 2003 ke atas) dan administrasi seperti paspor, WNI atau status kewarganegaraan diaspora harus jelas.
- Chemistry tim – Integrasi antara pemain lokal dan pemain yang baru datang dari klub luar negeri harus cepat agar pola permainan yang diterapkan pelatih bisa berjalan mulus.
- Kontinuitas performa dan kondisi fisik – Dengan jadwal padat klub dan tim nasional, pemain harus menjaga kondisi agar siap tampil di SEA Games.
Penutup
Dinamika persiapan Timnas Indonesia U-22 menjelang SEA Games 2025 menunjukkan kombinasi ambisi dan evaluasi yang matang. Dengan memasukkan pemain berpengalaman senior dan diaspora, Indra Sjafri berusaha menyusun kerangka tim yang tidak hanya berbakat tetapi juga siap tanding secara internasional.
Dua laga uji coba melawan Mali U-22 serta pemusatan latihan di Jakarta menjadi bagian penting persiapan akhir. Tantangan besar masih menanti — mulai dari regulasi, komunikasi dengan klub hingga membangun chemistry tim — namun peluang untuk tampil kuat sangat terbuka lebar.
Kini, tinggal bagaimana skuad ini menyatukan kekuatan, menjaga fokus, dan menjalani proses seleksi hingga keberangkatan ke Thailand. Jika semua berjalan sesuai rencana, Garuda Muda pun punya kans kuat untuk kembali menorehkan prestasi di panggung SEA Games.