October 16, 2025

JEDDAH — Duel kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia dan Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Rabu malam waktu setempat (dini hari Kamis WIB), menghadirkan kisah penuh ketegangan dan dinamika. Pada babak pertama, Skor 1–2 untuk keunggulan tuan rumah bertahan hingga turun minum.

Garuda sempat memimpin lebih dulu lewat penalti Kevin Diks (menit 11), tetapi Arab Saudi membalikkan keadaan melalui gol Waheb Saleh (17’) dan penalti Firas Al Buraikan (36’).


Babak Pertama: Indonesia Kejutkan, Saudi Bangkit

Sejak peluit pertama, kedua tim tampak tak mau memberi ruang lawan berkembang. Indonesia, yang bertindak sebagai tim tamu, justru berani mendorong hingga ke lini belakang Arab Saudi.

Ketika pertandingan memasuki menit ke-11, momen krusial terjadi. Sebuah tendangan bebas Dean James mengenai tangan bek lawan, Hassan Al-Tambakti, di dalam kotak penalti. Setelah tinjauan ulang melalui VAR, wasit Ahmad Al-Ali menunjuk titik putih. Kevin Diks, yang ditunjuk sebagai algojo, menyalurkannya ke sisi kiri gawang Nawaf Alaqidi, mengubah skor menjadi 1–0 untuk Indonesia.

Namun kegembiraan itu hanya berlangsung singkat. Arab Saudi merespons cepat lewat aksi Waheb Saleh pada menit ke-17. Dengan tendangan kaki kiri ke pojok kanan gawang Maarten Paes, Saleh menyamakan kedudukan, memicu sorakan di tribun tuan rumah.

Situasi makin memanas saat menit 36. VAR kembali menjadi penentu setelah memperlihatkan Jakub Sayuri menarik baju Firas Al Buraikan di dalam kotak penalti Indonesia. Wasit kembali menunjuk titik putih untuk Arab Saudi. Al Buraikan sendiri maju sebagai eksekutor dan sukses mengecoh Paes — skor berubah menjadi 2–1.

Hingga babak pertama usai, tidak terjadi tambahan gol, dan keunggulan Arab Saudi tetap tak tergoyahkan.


Reaksi & Strategi Timnas Indonesia

Kiper Andalan Indonesia, Maarten Paes, menyebut bahwa atmosfer di Jeddah sangat menegangkan, tetapi timnya tetap fokus. Ia menekankan bahwa kekompakan dan solidaritas menjadi “resep” utama agar bisa mencuri poin dari tuan rumah.

Pelatih Patrick Kluivert juga sudah lebih dulu menyemangati anak asuhnya agar tidak gentar menghadapi tekanan publik dan stadion yang super penuh. “Kalau kita takut, itu akan menunjukkan kelemahan. Saya ingin tim tenang dan fokus,” ujar Kluivert.

Ia mengingat bahwa timnya pernah menghadapi Saudi dalam putaran kualifikasi sebelumnya, dan hasilnya cukup positif: satu kali seri di Jeddah dan satu kali menang di Jakarta. Kluivert berharap pengalamannya itu bisa memberikan kepercayaan diri lebih bagi pasukan Garuda.

Absennya beberapa pemain juga menjadi perhatian. Marselino Ferdinan, misalnya, tidak ikut dalam laga ini, meski sebelumnya dia menjadi kunci kemenangan Indonesia atas Arab Saudi di babak ketiga.


Kapten & Duel Pemimpin Lapangan

Pertemuan ini juga menyajikan duel kapten menarik: Jay Idzes dari Indonesia melawan Salem Al-Dawsari dari Arab Saudi. Jay Idzes, yang sudah dipercaya memimpin Garuda dalam banyak laga, adalah figur yang tenang dan punya jiwa kepemimpinan tinggi.
Sementara Salem Al-Dawsari merupakan sosok senior penuh pengalaman, dikenal produktif di level klub dan tim nasional Arab Saudi.

Keduanya mencerminkan karakter tim masing-masing: Idzes dengan pendekatan ketenangan dan disiplin, Dawsari dengan kreativitas dan insting serangan.


Outlook Babak Kedua: Siapa yang Bakal Berubah?

Dengan skor 1–2, Indonesia diprediksi akan tampil lebih terbuka di babak kedua. Mereka perlu mengejar ketertinggalan, berarti harus lebih agresif tanpa mengorbankan pertahanan. Peluang mengalirnya ruang di bagian tengah lapangan bisa digunakan untuk serangan balik cepat.

Saudi, di sisi lain, kemungkinan besar akan memperkuat lini tengah dan sayap, menjaga dominasi.

Fokus Indonesia harus ke meminimalkan risiko penalti kembali dan menjaga konsentrasi tinggi — karena satu kesalahan bisa berakibat fatal.


Selanjutnya: Irak Menanti

Laga berikutnya akan kembali menantang: Indonesia akan berhadapan dengan Irak pada Minggu, 12 Oktober 2025, dalam lanjutan Grup B putaran keempat kualifikasi. Tiga hari kemudian, giliran Arab Saudi yang bertemu Irak.

Kedua laga itu sangat menentukan, karena hanya juara grup yang akan lolos otomatis langsung ke Piala Dunia 2026. Posisi runner-up meski masih punya kans, akan masuk ke babak playoff yang lebih sulit.

Bila Indonesia ingin memperpanjang peluangnya, kemenangan melawan Irak menjadi harga mati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *