September 15, 2025

Minggu malam tak selamanya membawa kabar yang sama. Sementara Jay Noah Idzes merayakan momen manis bersama klub barunya, Kevin Diks menghadapi ujian berat di kandang sendiri. Kedua bek yang juga andalan Timnas Indonesia ini, tampil penuh pada Minggu (14/9/2025), tapi nasib mereka di lapangan sangat berbeda.


Jay Idzes: Pilar Kokoh Sassuolo dan Kemenangan Pertama

Jay Idzes kembali dipercaya sebagai starter oleh pelatih Fabio Grosso dalam formasi pertahanan 4-3-3 Sassuolo saat menghadapi Lazio di pekan ketiga Liga Italia musim 2025-2026.

Bermain di Stadion MAPEI, malam itu Idzes bersama duetnya di lini belakang — Tarik Muharemovic — berhasil menjaga gawang Sassuolo bersih (clean sheet), mematahkan sejumlah serangan Lazio yang dikenal kuat dalam build-up.

Keberhasilan defensif tersebut akhirnya dibayar dengan tiga poin ketika Alieu Fadera mencetak gol tunggal di menit ke-70 yang menjadi pembeda. Kemenangan ini bukan sekadar angka: itu adalah kemenangan perdana Sassuolo musim ini.

Hasil positif itu mengangkat posisi Sassuolo ke urutan ke-14 klasemen sementara Serie A, menyelamatkan sementara dari zona degradasi yang mengancam di awal musim. Bagi Idzes sendiri, ini jadi tontonan penting bahwa ia tak hanya ikut merumput, tapi mampu menjadi bagian dari perubahan positif timnya.

ementara itu, di Bundesliga, Kevin Diks dan Borussia Monchengladbach harus menelan kekalahan yang cukup menyakitkan. Berstatus tuan rumah, Gladbach dihajar 0-4 oleh tamunya, Werder Bremen, di Stadion Borussia-Park.

Diks yang bermain penuh selama 90 menit, dipercaya sebagai bek kanan, berusaha keras namun gagal membawa stabilitas pertahanan. Bahkan, satu pelanggaran di kotak penalti yang dilakukannya pada menit ke-74 menjadi pemicu gol Bremen lewat tendangan 12 pas.

Kekalahan ini membuat posisi Gladbach makin terpojok: mereka sekarang menduduki peringkat 16 Bundesliga hanya dengan satu poin dari tiga laga, mendekati zona degradasi. Diks sendiri mendapat sorotan, bukan hanya karena kesalahannya yang berbiaya mahal, tetapi juga karena performa tim secara keseluruhan yang tampak kehilangan arah setelah kebobolan gol-gol awal.

Perbandingan Statistik dan Implikasi untuk Timnas

Dari sisi statistik dan momentum:

PemainPermainanDampak Ke Tim KlubNilai & Kepercayaan
Jay IdzesStarter penuh, clean sheet vs klub besar (Lazio)Membantu Sassuolo meraih kemenangan pertama dan keluar dari tekanan psikologis awal musim; pertahanan makin solidPujian tinggi, kepercayaan pelatih terbukti
Kevin DiksBermain 90 menit penuh, posisi bek kananKesalahan penalti krusial; tim kebobolan banyak di kandang sendiri; tekanan meningkatNilai buruk dari pengamat, kritikan atas inkonsistensi dan kurang agresif dalam fase pertahanan

Bagi Timnas Indonesia, dua cerita ini sangat penting. Karena bek adalah salah satu sektor vital, terutama menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan segera dijalani. Bila Idzes terus tampil mantap, dia bisa menjadi benteng kokoh bagi Garuda. Sementara Diks harus segera bangkit, membenahi kesalahan dan kembali menunjukkan bahwa pengalaman Eropa-nya bisa menjadi aset, bukan beban.

  • Jay Idzes: musim baru, klub baru, tantangan besar. Tapi malam Minggu jadi bukti bahwa dia siap mengangkat level Sassuolo dari awal yang berat. Kemenangan perdananya melawan Lazio bukan hanya soal angka — tapi soal bukti bahwa ia mampu menjaga pertahanan dan memberi kepercayaan diri.
  • Kevin Diks: situasi saat ini sulit. Kekalahan telak, kesalahan penalti, dan posisi Gladbach di klasemen menjadi tekanan yang nyata. Tapi ini bukan titik akhir. Reaksi di pertandingan selanjutnya akan sangat menentukan bagaimana ia dan klubnya bisa bangkit.

Bagi penggemar Timnas Indonesia, dua kisah ini adalah pengingat bahwa karier di luar negeri penuh liku. Tidak semua hari selalu cerah, tetapi bagaimana merespons kekecewaan dan kesalahanlah yang membedakan pemain hebat dari yang biasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *