
Indonesia melenggang ke partai final dengan performa yang menjanjikan. Di fase grup, Timnas Futsal Garuda mencatat kemenangan besar: 5–1 atas Kamboja, 5–0 terhadap Myanmar, dan menundukkan Selandia Baru dengan skor tipis 2–1.
Di semifinal, Indonesia tampil meyakinkan saat membungkam Korea Selatan 3–0, tanpa kebobolan satu gol pun.
Sementara Denmark juga tidak kalah gigih. Di semifinal, mereka menang tipis 1–0 atas Myanmar, laga yang disebut berlangsung ketat dan penuh tekanan.
Target dan Persiapan Timnas: “Lebih dari Sekadar Skor”
Pelatih Timnas Futsal Indonesia, Muhammad Amril Daulay, menekankan bahwa di final, fokus timnya bukan semata pada angka di papan skor, melainkan penampilan yang berkembang dari laga ke laga. “Untuk final nanti, target utama kami adalah tampil maksimal berkaca dari pertandingan yang sudah-sudah, bersaing dengan penuh semangat, dan memberikan hasil yang terbaik,” ujar Amril.
Amril enggan memasang ekspektasi tinggi berupa prediksi skor, meski banyak pihak optimis Indonesia mampu menjadi juara. Pelatih asal Tanah Air itu justru memberikan tekanan positif: bahwa konsistensi dan disiplin, terutama dalam taktik serta penguasaan bola, akan menjadi kunci untuk meredam keunggulan teknis lawan.
Hingga semifinal, Indonesia belum pernah merasakan kekalahan dalam turnamen ini. Empat laga sudah dilalui dengan empat kemenangan. Total 15 gol dicetak, dan gawang hanya kebobolan dua kali—ini menjadi bukti kestabilan dan pertahanan yang solid.
Denmark, di sisi lain, meskipun memiliki ranking dunia jauh di bawah Indonesia, bukan lawan yang bisa dianggap remeh. Mereka memiliki pengalaman internasional dan pernah lolos ke ajang-ajang besar futsal. Walau di turnamen ini perjalanan mereka tidak sespektakuler Indonesia, kerja keras di semifinal dan kemampuan menjaga pertahanan akan menjadi tantangan serius.
Banyak analis dan media lokal yang memprediksi bahwa Indonesia akan keluar sebagai juara. Prediksi skor yang cukup sering muncul adalah Indonesia 3–2 Denmark, dengan catatan bahwa laga final akan berjalan ketat karena Denmark kemungkinan besar akan bermain bertahan dan memanfaatkan counter attack atau set piece.
Namun, prediksi tetaplah prediksi. Jika Garuda bisa menjaga fokus, menghindari kecederungan terburu-buru dalam serangan, dan menjaga keunggulan psikologis dari rekor tak terkalahkan—peluang untuk menutup turnamen sebagai juara sangat terbuka.
- Final CFA International Futsal Tournament 2025 adalah ujian terakhir bagi Timnas Futsal Indonesia untuk mempertahankan rekor sempurna.
- Denmark bukan lawan yang mudah, meski berada di posisi unggulan rendah, mereka menunjukkan mental juang yang tinggi.
- Strategi, disiplin, dan semangat bertanding akan menjadi penentu, bukan hanya seberapa banyak gol yang bisa dicetak.
- Jika Indonesia bisa menggabungkan performa menyerang yang agresif dengan pertahanan yang rapat, maka mereka sangat berpeluang mencetak sejarah sebagai juara.
Dengan segala persiapan dan performa impresif yang telah ditunjukkan, harapan besar diarahkan agar skuad Garuda mampu mewujudkan mimpi di Shijiazhuang. Tidak hanya sebagai juara, tapi sebagai tim yang mampu menunjukkan bahwa kerja keras, disiplin, dan hati bisa membawa Indonesia ke puncak futsal internasional.