
Sidoarjo, 2 September 2025 – Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg, menegaskan satu hal tegas menjelang Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: kemenangan wajib di setiap pertandingan.
“Saya Tidak Peduli Siapa Lawannya, Kita Harus Menang”
Dalam konferensi pers sebelum laga pembuka melawan Laos (Rabu, 3 September 2025 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, pukul 19.30 WIB), Vanenburg mengatakan:
“Saya pernah bermain sebelumnya dan target selalu adalah menang. Saya tidak peduli dengan siapa yang kita mainkan. Kita harus menang. Itu adalah sesuatu yang dibutuhkan dan harus dipahami pemain.”
Pelatih asal Belanda ini ingin generasi Garuda Muda menerapkan mentalitas pemenang sejak awal kualifikasi.
Fokus Laga demi Laga, Lawan Apapun Harus Dihadapi Dengan Level Tertinggi
Vanenburg kembali memberikan sorotan penting:
“Jangan takut lawan mana pun. Kita mainkan permainan kita, kita harus meningkatkan level. Setelah itu kita lihat di mana kita akan berada.”
Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya fokus terhadap performa tim sendiri, agar tidak terpancing oleh reputasi lawan.
Tantangan Grup J: Korea Selatan Jawara, Laos dan Makau Bukan Lawan Remeh
Indonesia berada di Grup J bersama Laos, Makau, dan Korea Selatan. Negara yang terakhir dianggap paling kuat secara kualitas. Namun Vanenburg tidak gentar:
“Saya menghormati mereka. Saya tahu Korea Selatan memiliki tim yang sangat sangat bagus. Tapi kamu juga bisa kalah di pertandingan pertama melawan lawan yang orang berpikir tidak terlalu kuat… jika kita tidak fokus, tekanan akan datang.”
Pesan jelas: tidak ada tempat untuk meremehkan, dan konsentrasi penuh adalah kunci kemenangan.
Ambisi Besar dari PSSI: Menang Semua Laga Grup J
Vanenburg juga mengungkapkan target besar yang datang dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
“Target untuk memenangkan pertandingan dan memenangkan turnamen ini. Terpenting, siapa pun lawannya, kita harus siap menghadapi mereka.”
Mimpi lolos ke putaran final di Arab Saudi pun terbentang jelas—minimal harus menjadi juara grup atau salah satu runner-up terbaik.
Rekam Jejak Vanenburg: Modal Mental Juara
Sejak ditunjuk sebagai pelatih U-23 pada Januari 2025, Vanenburg sudah membukukan catatan cukup impresif:
- 5 pertandingan di Piala AFF U-23 2025: 3 menang, 1 imbang, 1 kalah.
- Indonesia hanya kalah di final dari Vietnam 0-1.
Hasil ini menjadi pondasi kuat untuk menumbuhkan mental juara di skuatnya.
Apakah Fokus Sekarang Sudah Cukup?
Dengan agenda tiga laga dalam seminggu (Laos, Makau, lalu Korea Selatan), manajemen fisik dan mental menjadi penting. Vanenburg tampaknya memilih pendekatan sistematis: konsistensi performa di setiap laga bukan sekadar harapan, tapi keharusan.
Rekap Strategi Vanenburg Jelang Kualifikasi
Hal | Penjelasan |
---|---|
Target utama | Menang setiap laga—kewajiban, bukan sekadar target |
Sikap pelatih | Tidak takut lawan, fokus terhadap gaya sendiri |
Tantangan grup | Korea Selatan ditakuti, tapi Laos dan Makau tetap dihormati |
Dukungan PSSI | Erick Thohir menekankan ambisi juara grup |
Rekam jejak U-23 | Runner-up AFF U-23 jadi modal mental dan kepercayaan |
Gerald Vanenburg telah menunjukkan satu visi: Timnas U-23 Indonesia harus tampil sebagai pemenang dalam setiap kesempatan. Semangat ini akar dari filosofi pemain Eropa yang paham bahwa untuk memenangkan trofi, setiap laga adalah final.
Bersama Vanenburg, Garuda Muda sedang diuji bukan hanya dari kemampuan teknis, tetapi kesiapan mental. Dan yang terpenting, sekarang adalah waktu untuk membuktikan.