August 20, 2025

Timnas U17 Indonesia harus puas berbagi poin dengan Tajikistan pada laga pembuka Piala Kemerdekaan 2025. Bermain di Stadion Utama Sumatera Utara, Medan, Selasa (12/8/2025), skuad asuhan Nova Arianto gagal mempertahankan keunggulan hingga akhir pertandingan dan ditahan imbang 2-2 di tengah guyuran hujan deras.

Pertandingan ini sekaligus menjadi ujian pertama bagi Garuda Muda di ajang yang dijadikan sebagai pemanasan menjelang Piala Dunia U17 2025. Dengan atmosfer stadion yang basah dan licin, laga berjalan penuh intensitas dan drama.

Sejak peluit kick-off dibunyikan, Timnas U17 Indonesia menunjukkan permainan agresif. Nova Arianto menurunkan formasi menyerang dengan mengandalkan kecepatan di sayap dan pressing tinggi di lini depan. Tajikistan yang dikenal tangguh secara fisik mencoba mengimbangi dengan serangan balik cepat.

Kerja keras skuad Garuda Muda akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-35. Penyerang muda Mierza Firjatullah berhasil mencetak gol pembuka melalui sepakan mendatar yang tak mampu dibendung kiper Tajikistan. Gol ini memicu sorakan ribuan suporter yang memadati stadion meski hujan deras terus mengguyur.

Sayangnya, keunggulan tersebut hanya bertahan satu menit. Tajikistan langsung merespons cepat lewat gol Zarifzoda yang memanfaatkan kelengahan lini belakang Indonesia. Skor pun kembali imbang 1-1, membuat pertandingan semakin terbuka.

Memasuki babak kedua, hujan masih turun, membuat tempo permainan sedikit melambat. Namun, lima menit setelah restart, Garuda Muda kembali unggul. Fadly Alberto mencetak gol indah lewat tendangan jarak jauh yang meluncur deras ke pojok gawang, membawa Indonesia memimpin 2-1.

Gol tersebut membuat Indonesia lebih percaya diri. Nova Arianto mencoba menjaga keseimbangan dengan melakukan beberapa pergantian pemain untuk menjaga intensitas permainan. Tajikistan pun meningkatkan tekanan, tetapi pertahanan Indonesia sempat tampil disiplin dalam menghalau setiap ancaman.

Ketika kemenangan sudah di depan mata, bencana datang di menit ke-90. Ashuralizoda Nazrullo menjadi mimpi buruk bagi Indonesia setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang untuk mencetak gol penyama kedudukan. Skor 2-2 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

Gol penyeimbang di menit akhir ini menjadi tamparan keras bagi skuad Garuda Muda. Dua kali unggul, dua kali pula mereka kecolongan akibat kurangnya fokus di lini belakang.

Usai laga, pelatih Nova Arianto tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Pria berusia 46 tahun itu menilai anak asuhnya kehilangan konsentrasi di momen krusial.

“Di sepak bola, kita harus fokus selama 90 menit plus tambahan waktu. Gol tadi terjadi di menit-menit akhir, dan fokus pemain sedikit berkurang sehingga kami kebobolan,” ujar Nova.

Nova juga menyoroti gol pertama Tajikistan yang lahir dari kesalahan kecil di area pertahanan. Baginya, kesalahan semacam ini bisa berakibat fatal, terlebih saat menghadapi tim dengan kualitas lebih tinggi.

“Lawan-lawan di Piala Dunia nanti akan lebih baik daripada kita. Fokus dan disiplin akan menjadi kunci di setiap pertandingan,” tegasnya.

Piala Kemerdekaan 2025 memang bukan sekadar turnamen biasa. Ajang ini diproyeksikan sebagai sarana pemanasan Timnas U17 Indonesia sebelum tampil di Piala Dunia U17 2025. Nova Arianto menggunakan turnamen ini untuk menguji taktik, mental, dan kekompakan tim.

Tajikistan yang menjadi lawan perdana memberikan gambaran bahwa tim-tim internasional memiliki kecepatan membaca permainan dan mampu menghukum kesalahan sekecil apapun. Hal ini menjadi catatan penting bagi Garuda Muda.

Meski kecewa dengan hasil imbang, ribuan suporter yang hadir tetap memberikan dukungan penuh. Yel-yel dan tepuk tangan mengiringi para pemain saat meninggalkan lapangan. Dukungan ini diharapkan menjadi motivasi tambahan bagi Garuda Muda di laga berikutnya.

Selanjutnya, Timnas U17 Indonesia akan menghadapi lawan yang tak kalah tangguh di babak penyisihan Piala Kemerdekaan. Laga ini akan menjadi ujian apakah mereka bisa memperbaiki kesalahan yang terjadi melawan Tajikistan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *