
Jakarta — Dua bintang muda Timnas Indonesia U-23, Arkhan Fikri dan Toni Firmansyah, mengalami cedera yang cukup serius saat membela Garuda Muda di ajang Piala AFF U-23 2025. Meski sempat tampil impresif di awal turnamen, keduanya harus menepi lebih cepat karena masalah fisik. Menanggapi kondisi ini, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa federasi akan menanggung biaya pemulihan hingga operasi jika diperlukan.
Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab penuh PSSI terhadap pemain yang dipanggil ke tim nasional, sekaligus untuk menjamin tidak ada kerugian bagi klub yang melepaskan pemain mereka ke skuad Garuda.
“Saya sudah bilang, Toni dan Arkhan biayanya ditanggung tim nasional. Kalau perlu operasi, kami yang operasi. Jangan sampai klub dirugikan terus,” tegas Erick kepada wartawan.
Cedera Saat Bela Negara, PSSI Ambil Alih Tanggung Jawab
Arkhan Fikri, gelandang muda milik Arema FC, absen sejak matchday ketiga fase grup Piala AFF U-23 2025. Ia hanya sempat tampil sebagai pemain pengganti di laga final, namun belum sepenuhnya fit. Sementara Toni Firmansyah, gelandang serba bisa milik Persebaya Surabaya, juga harus menepi sejak semifinal karena mengalami cedera otot.
PSSI memahami bahwa tanggung jawab terhadap pemain bukan hanya saat bermain di timnas, tapi juga selama proses pemulihan mereka. Karena itu, jika Arkhan dan Toni perlu menjalani tindakan medis lanjutan atau bahkan operasi, semua biaya akan ditanggung federasi.
Langkah ini diapresiasi oleh banyak pihak sebagai bentuk profesionalisme dan komitmen jangka panjang terhadap pemain muda Indonesia.
Erick Thohir: Klub Jangan Tergoda Kickoff Liga
Selain menjamin biaya pengobatan, Erick Thohir juga mengingatkan klub-klub Liga 1 — dalam hal ini Arema dan Persebaya — untuk tidak terburu-buru memainkan pemain yang belum 100% pulih. Ia menekankan pentingnya sinergi antara tim nasional dan klub, khususnya dalam hal medis.
“Jangan sampai pemain dipaksa tampil hanya karena liga mau mulai. Kita harus sinergi. Kesehatan pemain harus diutamakan,” ujar Erick.
Erick bahkan menyarankan agar data medis pemain bisa dibagikan secara transparan antara tim nasional dan klub, untuk menghindari mis-komunikasi dan potensi bahaya lebih lanjut bagi pemain.
“Data kesehatan tidak boleh ditutup-tutupi. Kalau pemain masih cedera, ya harus diakui. Jangan bilang sudah fit padahal belum,” tegasnya lagi.
Komitmen Jangka Panjang untuk Talenta Muda
Langkah PSSI ini sejalan dengan misi jangka panjang federasi untuk melindungi dan mengembangkan generasi baru sepak bola Indonesia. Arkhan dan Toni bukan hanya pemain klub, mereka adalah aset nasional yang telah membuktikan kemampuan di level internasional. Oleh karena itu, memastikan mereka pulih 100% adalah bagian dari investasi besar menuju masa depan sepak bola Tanah Air.
Diketahui, Arkhan Fikri menjadi motor lini tengah Garuda Muda selama dua tahun terakhir, bahkan turut ambil bagian dalam SEA Games 2023. Sementara Toni adalah rising star dari akademi Persebaya yang performanya terus meningkat sejak awal 2024.
Kedua pemain ini berpotensi besar menjadi bagian inti skuad senior Indonesia dalam beberapa tahun mendatang — tentu jika mereka bisa kembali ke performa terbaiknya.
Momentum Bangun Kepercayaan Antara Klub dan Timnas
Kebijakan PSSI ini diharapkan menjadi contoh bagaimana seharusnya hubungan antara federasi dan klub dibangun. Dalam sistem sepak bola yang sehat, tim nasional dan klub harus saling mendukung, bukan saling menyalahkan saat masalah muncul.
Dengan PSSI bersedia menanggung biaya medis pemain, kepercayaan klub terhadap federasi akan tumbuh. Sebaliknya, PSSI pun akan mendapatkan dukungan penuh ketika ingin memanggil pemain ke tim nasional, karena klub tahu mereka tidak akan ditinggalkan dalam kondisi sulit.
Penutup: Pemain Adalah Aset Bersama
Arkhan Fikri dan Toni Firmansyah menjadi simbol nyata bahwa keberhasilan tim nasional dibangun dari sinergi semua pihak. Cedera mereka adalah pengingat bahwa sepak bola adalah olahraga penuh risiko. Tapi dengan kepedulian seperti ini, PSSI menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar memanggil pemain, tapi juga menjaga mereka.
Semoga pemulihan kedua pemain berjalan lancar, dan mereka bisa kembali lebih kuat — untuk klub, dan untuk Garuda di dada.